Pengujian Rudal Sarmat yang dikembangkan selama bertahun-tahun, tidak mengejutkan Barat, tetapi terjadi pada saat ketegangan geopolitik ekstrem.
Rusia belum merebut kota-kota besar sejak mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari. Kementerian pertahanan Ukraina tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Mengumumkan invasi delapan minggu lalu, Putin mengacu pada kekuatan nuklir Rusia dan memperingatkan Barat bahwa setiap upaya untuk menghalanginya akan membawa pada konsekuensi yang belum pernah ditemui dalam sejarah. Beberapa hari kemudian, dia memerintahkan pasukan nuklir Rusia untuk waspada.
"Prospek konflik nuklir, yang dulu tidak terpikirkan, sekarang kembali ke ranah kemungkinan," kata Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres bulan lalu.
Kepala Badan Antariksa Roscosmos, Dmitry Rogozin, seperti dikutip Tass, Rabu mengatakan, pasukan nuklir Rusia akan mulai menerima pengiriman rudal baru "pada musim gugur tahun ini" setelah pengujian selesai.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait