Bak erada di antara pepohonan rindang, pembukaan kawasan Alun-alun Purwokerto turut membawa nafas segar bagi Kusmini dan sejumlah pedagang lain. Kusmini sendiri mengaku bahwa dirinya dapat memperoleh pendapatan hingga enam kali lipat dibanding hari-hari biasa.
"Pendapatannya tidak pasti mas, seharinya bisa sampe Rp300 ribu lebih. Kalau hari-hari biasa untuk cari Rp50 ribu susah banget mas," jelas wanita yang tinggal di daerah Kranji, Purwokerto Utara.
Kendari demikian, masalah lain kadang dialaminya, salah satunya datang dari persaingan antar pedagang. Meski para pedagang yang terhimpun dalam Paguyuban Bakul Alun-Alun Sehati dipatok tarif iuran yang sama, yakni sebesar Rp 4.000 per hari, Kusmini bercerita bahwa tak jarang ia harus menghadapi kerasnya persaingan antar pedagang.
"Suami saya sudah tidak bisa lindungi saya, terus suami saya bilang, pokoknya kalau kamu diapa-apain sama orang, kamu harus lawan, karena kamu sendiri. Tapi saya kalau digituin diam, kalau tidak nangis," tuturnya.
Lika-liku kerasnya persaingan itu tak menyurutkan semangatnya untuk berjualan. Apalagi, keluarganya mengandalkan dirinya sebagai tulang punggung perekonomian keluarga.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait