PURBALINGGA, iNews.id - Polres Purbalingga merespons keresahan warga terkait dengan aksi tiga anak yang memperlihatkan kemaluannya kepada pengunjung yang sedang berolahraga di kompleks GOR Goentoer Darjono PurbaIingga.
Polres Purbalingga menaruh perhatian serius dan melakukan penyelidikan. Polisi telah mengetahui identitas ketiga anak tersebut.
Setelah penyelidikan dilakukan, polisi juga melakukan pendampingan. Pendampingan dilaksanakan melalui program Konseling Psikoterapi Polres Purbalingga (Kopi Braling) oleh psikolog dari Polres Purbalingga.
“Kami lakukan pendampingan psikologi terhadap tiga anak yang videonya viral beberapa saat lalu. Tujuannya bisa mengetahui penyebab perilaku tersebut dan mencegah mereka mengulangi perbuatannya," kata Psikolog Polres Purbalingga Ipda Teguh Susilo, Sabtu (7/5/2022).
Menurutnya, dari kasus yang terjadi ada pola asuh anak yang kurang tepat melatarbelakangi tindakan negatif anak. Dimana tiga anak tersebut selama ini dititipkan kepada neneknya karena ibunya bekerja.
Mereka dititipkan kepada neneknya dari jam 08.00-21.00 WIB. Sedangkan neneknya, memiliki aktivitas berjualan di kompleks GOR Goentoer Darjono Kabupaten Purbalingga.
"Selama neneknya berjualan tiga anak ini ikut beraktivitas di komplek GOR Goentoer Darjono tanpa pengawasan yang ketat. Sehingga sangat mudah menyerap perilaku lingkungan yang beraneka macam atau mudah dipengaruhi orang-orang di sekitarnya," katanya.
Perilaku negatif anak bisa muncul akibat pola asuh yang tidak tepat dari orang tuanya. Selain itu, lingkungan yang tidak tepat dapat berperan mempengaruhi perilaku anak untuk melakukan perbuatan negatif.
Makanya, perhatian terhadap perilaku anak harus dilakukan dengan tepat oleh orang tuanya. Dari pendampingan yang sudah dilakukan, upaya awal yaitu untuk memperbaiki pola asuh anak agar sesuai dengan semestinya.
Hasilnya, ibu dari tiga anak tersebut menyampaikan untuk sementara akan berhenti bekerja. Tujuannya agar fokus mengasuh ketiga anaknya sehingga tidak salah pergaulan atau melakukan tindakan negatif seperti yang sudah terjadi.
"Pendampingan psikologi terhadap ketiga anak tersebut akan terus dilakukan Polres Purbalingga. Termasuk juga terhadap orang tuanya,”ujarnya.
Ipda Teguh mengatakan setelah kasus ini, diharapkan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya tidak mengucilkan tiga anak tersebut. Justru harus diberikan motifasi dan dukungan agar mencegah perilaku negatif anak terulang kembali.
"Seluruh pihak mulai dari pemerintah, para tokoh dan masyarakat harus berperan serta untuk menciptakan lingkungan ramah anak. Agar perilaku negatif anak bisa dicegah sejak dini,”jelasnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait