LONDON, iNews.id - Fenomena hujan darah bakal melanda Inggris. Ini tidak lain akibat debu gurun Sahara yang diembuskan angin hingga ke negara tersebut.
Hujan darah memang merupakan fenomena unik. Pasalnya, debu yang diembuskan angin sampai ke Inggris tidaklah di permukaan.
Angin mengembuskan debu gurun sahara ke tempat yang tinggi, sehingga langit menjadi berkabut.
Sehingga, begitu terkena air hujan dan petir, maka air yang turun menjadi merah. Itulah mengapa kemudian fenomena ini disebut sebagai hujan darah, sebab air yang turun berwarna merah.
Fenomena ini bakal kembali terulang karena menurut data satelit dari European Space Agency (ESA) saat ini debu-debu gurun sahara sudah melintasi Samudra Atlantik dan menuju Karibia.
"Diperkirakan akan terjadi hujan darah pada Jumat (waktu Inggris), jadi akan banyak ditemukan deposit debu di mobil-mobil setelah hujan selesai," kata Mark Parrington, Senior Scientist dari Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS).
Menurut Kantor Meteorologi Inggris (Met Office) terjadinya hujan saat konsentrasi debu gurun sahara sampai di Inggris potensial terjadi.
Apalagi, dalam waktu dekat Inggris akan mengalami badai petir, terutama di wilayah tenggara Inggris.
Badai petir yang akan terjadi diperkirakan dapat menyebabkan fenomena hujan darah semakin merepotkan.
Hujan yang bercampur debu itu akan menyebabkan kondisi jalan atau lalu lintas semakin sulit.
Bahkan disebutkan The Guardian, kemungkinan akan ada penundaan atau pembatalan layanan kereta api dan bus, pemadaman listrik dan kerusakan akibat sambaran petir.
BACA JUGA : Inggris akan Terkena Hujan Darah Lagi karena Debu Gurun Sahara
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait