LUMAJANG, iNews.id - Amak-anak penyintas bencana erupsi Gunung Semeru itu baru saja selesai belajar. Jumlahnya ada ratusan. Mereka adalah para siswa SD Negeri 02 Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.
Senyum dan sapaan ramah dari anak-anak itu menyambut rombongan dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap bersama relawan SalamAid yang datang.
Mereka terlihat antusias menyambut kedatangan para tamu dan tak canggung menyalaminya satu persatu.
Mereka adalah anak-anak tangguh penyintas bencana erupsi Gunung Semeru 4 Desember 2021 lalu. "Sekolah kami termasuk yang paling parah terdampak erupsi karena tepat berada di kaki gunung Semeru. Material erupsi dengan ketebalan 50 centimeter lebih menutup seluruh bangunan sekolah sehingga praktis sekolah diliburkan,”kata Ahmad Soim, guru kelas 6 SDN 2 Supiturang, mengenang.
Soim mengatakan, setelah 2 bulan diliburkan pasca musibah ini kegiatan belajar mengajar selanjutnya dilaksanakan selama 1 bulan di tenda darurat. "Lalu sejak bulan Maret lalu proses belajar mengajar mulai dilaksanakan kembali secara normal dan anak-anak tetap bersemangat,"jelasnya.
Rifki Abrori adalah salah satu siswa yang mengalami langsung musibah itu. Saat erupsi terjadi, ia sedang berada di Madrasah Diniyah (sekolah keagamaan sore). "Waktu itu saya sedang menulis. Tiba-tiba terdengar letusan keras gunung Semeru. Saya langsung lari ke masjid untuk menyelamatkan diri," cerita siswa kelas 4 ini.
Meski sempat tergulung awan panas, Rifki bersama ratusan siswa-siswi lain berhasil selamat dari guguran awan panas tersebut. "Alhamdulillah, saya berhasil selamat,"ujar Rifki.
Editor : Elde Joyosemito
Artikel Terkait