Menurut Rianto, orang-orang di negeri matahari terbit itu memiliki mobilitas yang sangat tinggi. Kehidupan sehari-hari mereka dipadati oleh rutinitas pekerjaan yang dilakukan secara disiplin.
Dari gaya hidup itulah, Rianto melihat adanya celah bahwa orang-orang di sana membutuhkan sebuah ruang yang ia sebut sebagai fleksibilitas rasa.
Orang-orang tentu patut berbangga atas hal itu, sebab, kesenian daerah mereka dipelajari oleh negeri yang pernah menduduki Indonesia kurang lebih 3 setengah tahun lamanya.
Pria yang lahir pada 7 September 1981 di Desa Kaliori, Kalibagor, Banyumas ini telah berkeliling ke sejumlah negara membawakan berbagai macam tarian Jawa dengan kemasan kontemporer.
Sampai saat ini, dirinya telah menciptakan 3 karya sepanjang kiprahnya di dunia tari, yakni Medium (2016), Kucumbu Tubuh Indahku (2018), dan Hijrah (2021).
Editor : Arif Syaefudin
Artikel Terkait