Berita lain datang dari Dinasti T’ang yang menyebutkan bahwa antara tahun 627 dan 649, utusan Ho-ling dan utusan dari suatu kerajaan yang berada di sebelah baratnya, yakni T’o-p’o-teng menghadap kaisar Cina.
Oleh Van der Maulen, T’o-p’o-teng dibaca sebagai Tata Weteng yang memiliki arti Purwokerto (yang disusun pada permulaan). Argumen tersebut kemudian ia perkuat dengan menyebutkan adanya toponimi Metenggeng dan Bobotsari yang juga searti dengan Tata Weteng.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua masa periode awal Purwokerto, yaitu periode T’o-p’o-teng (masa keberadaan Ho-ling) dan periode Pasirluhur (masa Hindu-Buddha di Jawa).
Hal itu kemudian memperkuat bahwa dulunya, Purwokerto memiliki sebuah kerajaan yang memiliki peradaban besar dan bahkan diakui oleh kerajaan lain.
Editor : Arif Syaefudin
Artikel Terkait