Sebuah utas di laman media sosial Twitter menjadi viral. Utas tersebut dibuat oleh akun @septiannrs98 yang bercerita tentang kenangannya bersama Emmeril Kahn, putra sulung Ridwan Kamil yang hilang di Sungai Aare Kota Bern, Swiss.
Utas tersebut diunggah pada tanggal 31 Mei 2022. Hingga kini, Rabu (1/6/2022) telah mendapat 39 ribu suka, dan di-retweet hingga lebih dari 5 ribu kali.
Ia menceritakan momen kala masih duduk di bangku kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA). Saat itu, Septiandi bertukar sepatu dengan putra Ridwan Kamil yang kala itu masih menjabat sebagai Walikota Bandung.
"Eril. Hampir 8 tahun lalu, mungkin. Ketika itu saya masih kelas X di SMA, masih ingat dalam ingatan. Untuk pertama kalinya, anak seorang walikota itu berinteraksi dengan saya. Sore hari menjelang pulang sekolah, dia meminjam sepatu saya. Untuk kegiatan kaderisasi, katanya," tulis Septiandi dikutip oleh iNewsPurwokerto.id.
Dalam utasnya, Septian bingung saat sepatunya hendak dipinjam oleh Eril. Sebab, saat itu waktu sudah menjelang petang dan rumahnya cukup jauh dari sekolah.
"Saya mau pulang Ril, lama tidak?" bingung juga, karena rumah saya jauh, tidak mungkin menunggu dia sampai selesai, pasti keburu gelap. Tapi, saya tetap tunggu dia di depan perpustakaan dengan sepatu penggantinya. Sudah pukul 5 sore, saya harus pulang, tapi tidak," tulisnya.
Karena sudah mulai larut, Septian harus pulang segera. Ia pun mengirimkan pesan lewat ponselnya, memberi kabar kepada Eril bahwa ia pulang terlebih dahulu. Sembari ia memaksa kakinya terbiasa dengan sepatu yang ditukarkan oleh Eril.
"Sepanjang jalan saya membiasakan diri dengan sepatu itu, ya... rasanya aneh ya, memakai sepatu yang tidak biasanya. Saya pikir, sudahlah, besok juga kembali lagi. Saya memberi kabar kalau saya tidak lagi menunggu, karena mau tidak mau harus pulang. Eril pun tidak membalas."
Sesampainya ia di rumah, sekitar pukul 20.00 WIB Eril baru membalas pesan Septian melalui aplikasi Line. Kala itu, Eril meminta agar dapat bertukar sepatu saat itu juga. Oleh Septian ditawarkan agar bertukar sepatu kembali di keesokan harinya saja.
"Kekeuh mau sepatunya balik di hari itu juga. Eh jadi saya khawatir, saya tau dia tidak pakai sepeda motor, hanya membawa sepeda. Masa iya harus ke rumah saya, bolak balik dg jarak rumahnya jadi 35km bersepeda? Apalagi, soekarno hatta yang ramai dan gelap membuat saya semakin," cuitnya.
"Khawatir kalo sampai Eril kenapa-napa hanya karena urusan tukar sepatu. Tapi akhirnya saya mengalah, saya pun mengiyakan tapi bertemu di Metro Indah Mall. Karena kalau ke rumah saya akan lebih jauh lagi dan dia pasti tersesat karena komplek rumah saya seperti labirin," sambung @septiannrs98.
Mendengar tekad Eril yang bersikeras bertukar sepatu malam itu juga, Septian menjadi khawatir karena harus memaksa anak dari orang nomor satu di Bandung kala itu, harus mengayuh sepeda ontel malam hari.
"Menunggu saya bersama sepedanya yang khas, saya tau dia sudah lelah berkegiatan seharian penuh, ditambah lagi dengan kejadian ini, alasannya ternyata sepatu yany ia tukar dengan saya juga bukan sepenuhnya milik Eril? Mungkin milik saudaranya yg hanya ia," terangnya.
"Pinjam untuk hari itu, saya tidak tahu. Sambil masih khawatir karena ia harus pulang bersepeda lagi, saya pun tidak bisa mengantarnya karena saya belum punya sim untuk mengendarai mobil, baginya pun tidak keberatan. Benar" bikin khawatir sampai pulang ke rumah saya masih ovt," lanjutnya.
Dibuat khawatir oleh Eril saat itu, membuat Septian mampu menilai bahwa Eril adalah sosok yang bertanggung jawab.
Utasnya disambung dengan ungkapan perasaannya yang sama, kala itu dengan saat ini. Kekhawatiran tentang kondisi Eril, menunggu kabar dari Eril, membuat sang pengunggah utas ini, mengulas memori tersebut.
"Dalam harap cemas semua orang, terutama keluargamu, saya hanya bisa berharap kamu kembali dalam keadaan selamat, Eril. Berharap rahasia Allah adalah rahasia terbaik. Dimanapun ya Ril, bertahan ya. Saya tidak ingin hanya sampai mengenang sepatu saya mengenal kamu," harap @septiannrs98.
"Saya masih ingin melihat kamu meneruskan langkah ayahmu yang hebat, dengan lebih hebat lagi Ril, pasti. Kamu bisa Ril. Pulang ya Ril, Eril?
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ," pungkasnya.
Editor : Arif Syaefudin
Artikel Terkait