NEW YORK,iNews.id - Muhammad Ali ternyata bukan hanya petinju hebat di masanya. Mendiang Muhammad ternyata dapat melukis gambar-gambar sederhana.
Kini lukisan dan sketas yang dibuatnya terjual di lelang dengan harga hampir USD1 juta atau sekitar Rp14 miliar.
Salah satu karya yang paling dinanti, Sting Like a Bee, dijual seharga USD425.000, lebih dari 10 kali perkiraan sebelum penjualannya.
Sekitar 26 karya seni langkah itu dilelang di rumah lelang Bonhams di New York. Laporan itu dirilis BBC pada Rabu (6/10/2021).
Ali dipuji sebagai salah satu atlet, aktivis, dan penyair terhebat, tetapi bakat artistiknya kurang dikenali publik.
Bonhams mengatakan Ali menggambar dan melukis sepanjang hidupnya, didorong oleh ayahnya yang adalah seorang seniman profesional dan akhirnya mengambil pelajaran dari seniman olahraga LeRoy Neiman.
"Muhammad Ali adalah ikon budaya yang mendefinisikan satu generasi. Karya seninya menggambarkan subjek yang dekat dengan hatinya: Tinju, Hak Sipil, Agama dan Perdamaian Dunia dan Kemanusiaan," ungkap Helen Hall, Direktur Budaya Populer Bonhams, sebelum lelang digelar.
Karya-karya itu dilelang kolektor seni dan temannya Rodney Hilton Brown, yang mengatakan Ali menggambar tiga gambar pertamanya untuknya setelah berkelahi di Boston pada 1977.
Total harga jual USD945.524 tiga kali lebih banyak daripada nilai yang diperkirakan.
“Sting Like a Bee dilukis selama pembuatan film Freedom Road di Mississippi pada 1978 dan merupakan satu-satunya karya yang menyertakan puisi lengkap Muhammad Ali,” ungkap Bonhams.
Dituliskan, "Ref! dia melayang seperti kupu-kupu dan menyengat seperti lebah! Ya, jika kamu pintar kamu berlari seperti saya!"
Ali sering menggambarkan gaya tinjunya melayang seperti kupu-kupu dan menyengat seperti lebah.
Sementara itu, lukisan merah, putih dan biru tahun 1979 di atas kanvas, dengan tulisan "I Love You America," dijual seharga USD150.000, dan sketsa tahun 1967 dengan spidol membandingkan Islam dengan Kristen terjual USD24.000, menurut laporan kantor berita Reuters.
Ali meninggal pada 2016 pada usia 74, beberapa dekade setelah mengalami penyakit otak degeneratif Parkinson.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
