get app
inews
Aa Read Next : Sumpah Profesi, 188 Perawat Baru UMP Siap Mengabdi

Joko Kaiman Bukan Nama Pendiri Banyumas, Lalu Siapa? Prof Sugeng Mengupasnya

Selasa, 19 Juli 2022 | 08:32 WIB
header img
Ziarah di makam R Joko Kaiman. (Foto Dok Pemkab Banyumas)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Buku Klirumologi Sejarah Banyumas telah diluncurkan pada pekan lalu oleh Banyumas Institute Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).

Buku tersebut mengungkap kekeliruan sejarah Banyumas berdasarkan riset dan analisis dari Prof Dr Sugeng Priyadi MHum, Guru Besar Ilmu Pendidikan Sejarah UMP. 

Buku karya Prof Sugeng tersebut cukup kontroversial, karena berbeda dengan yang diketahui oleh masyarakat luas, bahkan Pemkab Banyumas sekalipun.

Banyumas yang kini telah berusia 451 dan diperingati pada 22 Februari, meyakini dan menuliskan sejarahnya, jika pendiri Kabupaten Banyumas bernama R Joko Kaiman. Itu merupakan nama muda dari Adipati Wirasaba ke-7.

Namun, Prof Sugeng berpendapat lain. “Saya menulis klirumologi karena saya seringkali mendengar bahwa Banyumas didirikan oleh Adipati Joko Kaiman. Namun sebenarnya Joko Kaiman itu bukan nama, itu hanya sebutan saja yaitu anak laki-laki atau bujang yang beriman,”ungkapnya.

Prof Sugeng melanjutkan bahwa Joko Kaiman juga disebut dengan Bagus Mangun yang didalam babad itu versinya bermaca-macam. 

“Sehingga kita harus meluruskan, walaupun itu nama kita harus punya etika orang Banyumas atau orang Jawa bahwa itu nama kecil orang tua adalah tabu untuk disebut-sebut. Maka jaman dulu nama-nama kecil tidak pernah terkenal,”jelasnya ketika meluncurkan buku di Pendopo Si Panji Kabupaten Banyumas, Kamis (14/07/2022).

Buku tersebut ditulis, Prof Sugeng mengungkap latar belakangnya. Hasil karya barunya tentang Klirumologi Sejarah Banyumas yang berawal dari banyaknya kekeliruan sejarah yang sudah ada dan ia ingin meluruskan kekeliruan tersebut.

Kedepan, ia berharap dapat berkontribusi membantu memperbanyak warisan Budaya Banyumas dengan hasil karya yang ia tuliskan agar dapat mengangkat Kabupaten Banyumas dan agar warisan Banyumas tidak diakui oleh Kabupaten lain.

Sementara Rektor UMP Dr Jebul Suroso menyambut baik kehadiran buku Klirumologi Sejarah Banyumas.

“Saya yakin banyak manfaat nyata dari buku yang dilahirkan oleh Prof Dr Sugeng Priyadi ini, karena beliau merpakan guru besar sejarah UMP yang kaya akan literasi,”katanya.

Menurutnya buku tersebut telah mengupas berbagai kekeliruan sejarah yang ada di Kabupaten Banyumas dengan dikemas secara ringan. 
 

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut