BANYUMAS, iNewsPurwokerto.id - Isu perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode kembali bergulir. Wacana tersebut menjadi bagian penting dari konsolidasi Bara JP Jawa Tengah (Jateng) yang berlangsung di Baturraden pada Sabtu dan Minggu (23-24/7/2022).
Ketua Umum Bara-JP Utje Gustaaf menegaskan dalam pidato di depan para peserta konferensi daerah (konferda). Ketika ditanyakan ulang usai pidato, dehgan tegas Utje tetap bersikukuh untuk memperjuangan masa jabatan presiden menjadi tiga kali.
“Kami sudah berkomunikasi dengan Presiden Jokowi. Beliau tidak melarang, karena itu merupakan aspirasi. Namun, beliau taat konstitusi. Kalau soal konstitusi, bukan menjadi ranah kami. Yang kelas,tiga periode kepemimpinan Pak Jokowi menjadi perjuangan kami,”katanya.
Untje menyebutkan mengapa Bara JP bersikukuh memperjuangkan tiga periode untuk Jokowi.
"Saya lahir di kawasan Indonesia timur, 69 tahun kami anak tiri di republik ini, baru sejak Pak Jokowi kami jadi anak kandung di republik ini. Masuk akal enggak saya mau ganti presiden? Tak mau,”Utje yang merupakan putra daerah NTT tersebut.
Bukan hanya wilayah Indonesia timur semata, daerah bagian barat Indonesia juga jadi target pemerataan pembangunan. Alasan itulah yang melatarbelakangi Bara JP memperjuangan tuga periode.
Utje mengakui kalau di dalam konstitusi tidak mengatur masa jabatan presiden bisa tiga kali. Tetapi, bagi Utje, konstitusi akan dinamis. “Konstitusi saja sudah diamandemen. Bahkan sudah empat kali. Itu sudah dirombak total,”katanya.
Di tempat yang sama, Ketua DPD Bara JP Jawa Tengah Soni Bharata mengatakan, konferda tersebut digelar sebagai ajang konsolidasi relawan menghadapi tahun 2024.
"Ini merupakan momentum untuk konsolodasi. Kami mengabdikan diri sebagai relawan Jokowi tanpa embel-embel apapun. Prinsip kami satu sikap satu komando, kami menunggu apapun keputusan bapak,”tegasnya.
Editor : EldeJoyosemito