get app
inews
Aa Read Next : Ilmuwan Temukan Fosil Paus Berkaki 4 di Mesir Berusia 43 Juta Tahun

Mengenal Al Jahiz, Ilmuwan Muslim Penemu Teori Evolusi

Sabtu, 24 April 2021 | 13:13 WIB
header img
Ilmuwan muslim penemu teori evolusi, Al Jahiz, diabadikan dalam perangko negara Qatar. (Foto: BBC).

JAKARTA, iNews.id – Bicara tentang teori evolusi, orang seketika akan menyebut nama ilmuwan asal Inggris, Charles Darwin. Dia dianggap peletak dasar tentang perubahan makhluk hidup dari waktu ke waktu atau lazim dikenal sebagai seleksi alam.

Pemikiran Darwin tertuang dalam karyanya yang fenomenal “On the Origin of Species”. Namun siapa sangka, teori evolusi Darwin juga memiliki leluhur di khazanah ilmu pengetahuan dunia Islam. 

Sekitar satu milenium sebelum Charles Darwin, seorang filsuf Muslim yang hidup di Irak, Al Jahiz, sudah menulis buku tentang proses evolusi binatang. 

Al Jahiz menyebut proses itu sebagai sebuah proses natural. Nama asli filsuf itu sebenarnya Abu Usman Amr Bahr Alkanani Al Bisri. Namun sejarah mencatatnya sebagai Al Jahiz. 

Secara harfiah nama itu berarti ‘seseorang dengan bola mata yang nyaris copot’. Tentu ini bukan sebutan yang paling bersahabat untuk memanggil seseorang. Kendati demikian, ketenaran Al Jahiz terus hidup dalam bukunya yang berpengaruh, Kitab Al Hayawan (Buku tentang Binatang). 

Al Jahiz lahir pada 776 sebelum Masehi di Kota Basra, Irak bagian selatan. Saat itu, gerakan Mutazilah yang mengutamakan akal ketimbang tradisi tengah berkembang di Basra. 

Ketika Al Jahiz lahir, Basra berada di bawah kepemimpinan khalifah Abbasid. Kala itu, karya ilmiah berbahasa Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Polemik tentang agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat yang terjadi pada era tersebut lantas membentuk pola pikir Al Jahiz dan belakangan membantunya mengembangkan gagasan ilmiah. 

Kertas yang saat itu diperkenalkan saudagar China ke publik Irak turut menggenjot penyebaran gagasan. Al Jahiz muda pun kemudian mulai menulis beragam topik. 

Ketertarikan Al Jahiz jatuh pada beberapa bidang, dari ilmu alam, geografi, filsafat, bahasa Arab, hingga sastra. Dia diyakini menulis 200 buku selama hidupnya, namun hanya satu pertiga di antaranya yang kini dapat kita baca. Buku tentang binatang Bukunya yang paling terkenal ini dirancang sebagai ensiklopedia yang memperkenalkan 350 jenis binatang. 

Melalui buku ini, Al Jahiz mengajukan gagasan yang sangat mirip dengan teori evolusi milik Darwin. "Binatang bergelut untuk tetap bertahan hidup, menghindari pemangsa, dan untuk berkembang biak," tulis Al Jahiz, dikutip dari BBC, Sabtu (24/4/2021). 

"Faktor alam mempengaruhi organisme mengembangkan karakteristik baru untuk bertahan hidup. Faktor itu mengubah mereka menjadi spesies baru," ujarnya. 

Al Jahiz menjelaskan pula dalam bukunya, "Binatang yang berhasil berkembang biak bisa menurunkan karakter itu kepada penerusnya." Menurut Al Jahiz, setiap mahkluk hidup di dunia berada dalam pergulatan terus-menerus untuk bertahan hidup. Selama itu pula, selalu ada spesies yang lebih kuat dibandingkan yang lain. 

Demi bertahan hidup, binatang harus memiliki jiwa kompetitif untuk mendapatkan makanan, mencegah dirinya dimangsa, dan aktif bereproduksi. Keharusan tersebut secara alami mengubah satu spesies dari satu generasi ke generasi. Gagasan Al Jahiz mempengaruhi pemikir Muslim lain yang hidup setelah eranya. 

Karya Al Jahiz dikonsumsi oleh Al Farabi, Al Arabi, Al Biruni, dan Ibn Khaldun. Melalui beberapa buku yang diterbitkan tahun 1930, Bapak Spiritual Pakistan, Muhammad Iqbal, yang dikenal luas sebagai Allama Iqbal, menilik peran Al Jahiz bagi masyarakat.

Iqbal menulis, "Al Jahiz adalah orang yang menyebut bahwa evolusi yang dialami binatang disebabkan imigrasi dan pengaruh lingkungan." 

Bagaimanapun, belum ada bukti bahwa Darwin familiar dengan karya Al Jahiz. Tak ada pula yang mengetahui apakah Darwin memahami bahasa Arab. 

Editor : Zen Teguh

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut