PURWOKERTO, iNewsPurwokerto - Inovasi 'Telaga Antik' (Terwujudnya Literasi Warga dengan Jurnalistik) resmi dilaunching oleh Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono. Inovasi 'Telaga Antik'' dapat menjadi sarana yang efektif memperkuat komitmen digitalisasi pelayanan informasi di Kabupaten Banyumas.
"Saya mengajak seluruh kepala desa dan perangkat desa di Kabupaten Banyumas untuk berpartisipasi dan mendukung optimalisasi pemanfaatan fasilitas digital yang telah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas. Teman-teman OPD saya minta memfungsikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi yang sudah dibuat untuk kepentingan kita,” kata Sadewo Tri Lastiono dalam keterangannya, Kamis (24/8/2022).
Menurut Kepala Dinkominfo Kabupaten Banyumas, Yayah Setiyono launching ini sendiri diselenggarakan di tengah Rapat Koordinasi Optimalisasi Pemanfaatan Domain dan Website Desa Tahun 2022, Kamis (25/08) di D'Garden Hall Resto Purwokerto. Kegiatan ini sendiri diikuti sekitar 100 orang yang berasal dari perwakilan unsur OPD kecamatan dan desa.
"Tujuan rapat ini adalah untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan peserta dalam memahami fungsi domain website desa dan kecamatan serta tersosialisasinya inovasi Telaga Antik," ucapnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Banyumas, Wahyu Budi Saptono didaulat sebagai narasumber untuk memberikan materi tentang Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Pemerintah Desa. Dalam penyampaian materinya, Sekda mengajak peserta untuk menggunakan aplikasi yang telah disediakan untuk memajukan desa dan bagi yang masih gagap teknologi bisa berkoordinasi dengan Dinkominfo Kabupaten Banyumas.
Sementara menurut inovator 'Telaga Antik' Ani Widosari mengatakan bahwa inovasi dibuat sebagai sarana memudahkan pelaksana kegiatan atau pajabat untuk dapat mendokumentasikan dan memberikan informasi secara cepat. Di mana informasi tersebut berisi kegiatan yang dilaksanakan melalui data dan foto sehingga masyarakat dapat mengetahui secara cepat terhadap kegiatan yang dilakukan oleh OPD.
Dengan informasi akan menjadi cepat dan baik tersebut akan menjadi kebiasaan, informasi yang transparan dan tidak ada yang ditutup tutupi.
"Dengan demikian secara tidak langsung membangun Literasi Masyarakat karena kebiasaan membaca," katanya.
Ani juga memastikan bahwa menulis itu tidak sulit. Dengan kebiasaan yang akan dilakukan juga akan menghindari berita berita hoax. Ani menambahkan bahwa pihaknya menggandeng relawan yang berasal dari akademisi, PWI, wartawan dan pegiat literasi lainnya.
Editor : Arbi Anugrah