get app
inews
Aa Text
Read Next : Jaga Kondusivitas, Polres Purbalingga Gandeng TNI Laksanakan Patroli Besar

Kesaksian Jenderal TNI Temukan Death Letter Box, Sistem Komunikasi Gerilyawan Komunis

Jum'at, 09 September 2022 | 20:00 WIB
header img
Ilustrasi anggota Kopassus (Foto: Ist)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id- Perjalanan para jenderal TNI dari masa ke masa selalu memiliki banyak kisah menarik untuk diungkapkan. Seperti kesaksian Jenderal TNI (Purnawirawan) AM Hendropriyono yang mengisahkan tentang pengalaman almarhum jenderal Kopassus (purnawirawan) Wismoyo Arismunandar.

Jenderal (purn) AM Hendropriyono mengisahkan kehebatan seniornya tersebut. Menurutnya, almarhum Jenderal Wismoyo merupakan pribadi yang pintar, inovatif, memiliki banyak penemuan, dan selalu berpikir out of the box.

Wismoyo bertugas di Kalimantan pada tahun 1969-1970. Seperti dikutip dari iNewsKalbar.id, Wismoyo menjadi satu-satunya tentara yang menemukan Death Letter Box saat tengah bertugas dalam operasi militer antigerilya dari Pasukan Gerilya Rakyat Serawak/ Paraku di Malaysia. 

PGRS/Paraku merupakan sayap bersenjata di bawah naungan North Kalimantan Communist Party (NKCP). NKCP dibentuk pada 19 September 1971 di bawah pimpinan Wen Min Chyuan dari sebuah organisasi bernama Organisasi Komunis Sarawak. 

Death Letter Box ini menurut Hendro merupakan sistem komunikasi yang digunakan pasukan gerilya. Yakni berupa kurir membawa pesan dari satuan induk untuk satuan induk yang lainnya.

Selanjutnya, kurir akan meletakkan suratnya dalam tanahz dan diambil kurir lainnya yang akan datang ke tempat sesuai kesepakatan.

Pasukan bergerak ratusan kilometer jalan kaki di tengah hutan rimba. Di saat di mana bahkan ketika siang hari tidak tidak bisa melihat matahari karena tertutup oleh pohon yang besar.  

"Pak Wismoyo jalan kaki dalam keadaan puasa. Karena itu aneh dia bisa menemukan satu tempat yang digali kemudian ditemukan surat. Karena itu bisa terbongkar komunikasi antar satuan PGRS-Paraku. Itu komunikasi pasukan klandestin, awalnya dari penemuan Kapten Wismoyo Arismunandar,” ujarnya dilansir dari iNewsKalbar.id.

“Saya menjadi Kepala Seksi Intelijen, saya tinggal melanjutkan membuka Death Letter Box yang lain, tapi awal dari pembongkaran adalah penemuan Pak Wismoyo,” ujar Hendro.

Editor : Alfiatin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut