Kecelakaan KA Kahuripan dengan Truk di Cilacap, KAI: Diduga Petugas Penjaga Perlintasan Lalai

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Kecelakaan yang melibatkan Kereta Api (KA) Kahuripan relasi dari Stasiun Blitar - Kiaracondong dan sebuah truk terjadi di KM 363+6/7 petak jalan antara Jeruklegi - Kawunganten, Kabupaten Cilacap pada Selasa (13/9/2022) pukul 00.50 WIB. Kecelakaan tersebut diduga akibat kelalaian petugas penjaga perlintasan, beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Petugas penjaga perlintasan lalai tidak menutup pintu perlintasan ketika KA melintasi, dan kecelakaan lalulintas pun tak terelakkan. Truk menemper KA Kahuripan yang sedang melintas," kata Manager Humas Daop 5 Purwokerto, Krisbiyantoro dalam keterangannya.
Dia mengatakan jika akibat kecelakaan tersebut, sejumlah KA tujuan Bandung maupun Yogyakarta mengalmi keterlambatan cukup banyak dan mengalami kerugian material.
"Kami PT KAI (Persero) mohon maaf sebesar-besarnya atas keterlambatan yang terjadi kepada seluruh pelanggan KA yang terdampak," ucapnya.
Dia mengungkapkan, berdasarkan informasi dari kejadian tersebut, kondisi truk yang menemper KA Kahuripan tersangkut di kolong bagian depan lokomotif yang mengakibatkan lokomotif tidak dapat digerakkan. Saat itu, petugas masinis segera melakukan tindakan penanganan cepat dengan berkoordinasi kepada Pusat Pengendali Operasi KA untuk meminta penggantian lokomotif dan evakuasi truk.
Berikut data dari Pusat Pengendali Operasi KA (Pusdalopka) Daop 5 Purwokerto pada pukul 06.30 WIB, terkait beberapa perjalanan Kereta Api yang mengalami kelambatan:
Sebagai bentuk pelayanan kepada pengguna jasa perjalanan Kereta Api. Daop 5 Purwokerto juga telah membagikan service recovery pada pelanggan KA yang mengalami keterlambatan.
"KAI juga membagikan service recovery, kepada seluruh pelanggan KA yang terdampak kelambatan," jelasnya.
Dari kejadian tersebut, pihak PT KAI Daop 5 Purwokerto sangat menyayangkan sopir truk yang tidak berhenti sejenak untuk memastikan bahwa tidak ada kereta api yang akan melintas di perlintasan itu.
Dia juga meminta agar pengguna jalan harus lebih berhati-hati ketika akan melewati perlintasan sebidang, baik perlintasan terjaga maupun tidak terjaga, hal ini demi keselamatan bersama. Selain itu, masyarakat pengguna jalan wajib taat pada rambu rambu yang ada dan terpasang di pinggir jalan sebelum mendekati perlintasan sebidang.
Pasalnya, kecelakaan lalulintas di perlintasan sebidang selain menyebabkan kerusakan pada sarana lokomotif juga kerugian yang besar dari segi waktu. Para pelanggan KA sangat dirugikan karena akan menghambat semua aktivitas yang telah direncanakan.
"Yang utama adalah keselamatan dan keamanan perjalanan KA termasuk keselamatan seluruh pelanggan KA. Itu yang perlu digarisbawahi," ujarnya.
Editor : Arbi Anugrah