JAKARTA, iNewsPurwokerto.id – Sejarah bus sebagai moda transportasi angkutan umum massal tak lepas dari penciptanya, Blaise Pascal. Transportasi massal yang cukup populer di seluruh dunia ini ternyata sudah ada sejak 1662 di Prancis.
Berawal dari sebuah gerbong besar yang ditarik oleh tenaga kuda, Inovasi Pascal ketika itu dianggap gagal. Pasalnya, gerbong besar itu hanya disediakan untuk kaum bangsawan, membuat keberadaannya memudar.
Inovasi membuat moda transportasi massal kembali mencuat 150 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1826. Saat itu diciptakan omnibus yang dapat mengangkut 42 penumpang. Namun demikian, moda transportasi ini belum menggunakan mesin dan masih memanfaatkan tiga ekor kuda untuk menggerakkannya.
Mulai dari sini kata bus tercipta yang berasal dari omnibus yang berasal dari kata Latin dengan arti “untuk banyak” atau “semua”. Sementara di Prancis, “Omnes” merupakan sebutan untuk rute atau trayek bus.
Seiring perkembangan zaman, pada 1895 konsep bus modern yang memiliki mesin akhirya tercipta. Kendaraan ini diperkenalkan Carl Benz, seorang ilmuwan asal Jerman yang juga pendiri Mercedes-Benz.
Bus tersebut didukung mesin horizontal silinder tunggal yang dipasang di belakang dengan tenaga maksimal 5 PS. Jika melewati jalan ekstrem maka seluruh penumpang harus turun dan mendorong bus.
Bus pertama dari konsep tersebut memang menawarkan kenyamanan minimal bagi penumpang ketika dijalankan. Bodinya juga dinilai terlalu kecil dan hanya dapat menampung delapan orang termasuk sopir bus.
Perkembangan bus sebagai alat transportasi massal ini terus berkembang, Daimler Motoren Gasellschaft (DMG) menarik perhatian internasional pada 1896 dengan memperkenalkan kendaraan komersial pertama di dunia.
Struktur dasarnya diambil dari mobil "Phoenix" yang digerakkan belt dengan mesin dua silinder segaris, yang memiliki output antara 2 dan 10 hp tergantung pada modelnya. Ini menjadi dasar teknis model bus Daimler pertama yang mulai digunakan di Munich (1897) dan Berlin (1899).
Rute yang dilewati dua bus buatan DMG adalah Kunzelsau dan Mergentheim yang dulunya merupakan Kerajaan Wurttemberg. Lalu, sebuah perusahaan Speyer, yang tak jauh dari kota asal Benz, Mannheim, menawarkan layanan empat rute.
Setelah penggunaan bus Daimler dari 1899 hingga 1910 oleh operator bus pertama yang ada untuk waktu yang lama, di kota Speyer Jerman, layanan pos Bavaria meluncurkan layanan pos bermotor pertama mereka pada 1905.
Layanan tersebut juga mengangkut penumpang. Pada 1913, layanan pos Bavaria sudah mengoperasikan 101 rute dengan 226 bus, dengan 186 di antaranya dibangun DMG, sementara yang lainnya oleh Benz di Gaggenau.
Pada 1925, evolusi teknologi bus berkembang. Benz yang membuat bus lebih nyaman bagi penumpang. Sebelumnya, penumpang harus naik tangga yang tinggi untuk masuk bus, sedangkan Benz membangun bus dengan lantai setinggi 670 mm di atas permukaan jalan.
Tahun berikutnya, DMG dan Benz & Cie bergabung menjadi Daimler Benz AG yang hingga kini fokus pada kendaraan komersial bus dan truk. Mereka juga mulai mengembangkan kendaraan listrik komersial, khususnya moda transportasi massal.
Hingga saat ini, Mercedes-Benz menjadi salah satu pemain utama di sektor transportasi bus. Seperti di Indonesia, banyak PO Bus yang menggunakan sasis Mercedes-Benz untuk melengkapi armadanya.
Editor : Arbi Anugrah