“Jadi pemanfaatan perpustakaan tidak hanya untuk anak didik kita, tidak hanya pelajar-pelajar yang studi banding ke SMAN Bobotsari, tetapi kemanfaatan itu harus juga diberikan kepada masyarakat yang ada di Kecamatan Bobotsari,” tambahnya.
Menurut Kepala perpustakaan Budi Handojo, S.Pd., bahwa awal mula didirikannya perpustakaan ini bernama “pojok baca” dan masih sering berpindah tempat. Melihat pentingnya literasi di sekolah, maka SMAN 1 Bobotsari berinovasi menjadikan perpustakaan tersebut dibuat menjadi ruang baca bagi para siswa.
“Semua warga sekolah akhirnya menyadari pentingnya perpustakaan dan membuat perpustakaan sebagai tempat nyaman untuk belajar anak,” jelasnya.
Selain itu, pihak sekolah juga melakukan pemberdayaan dengan pihak luar seperti Puskesmas, Organisasi Masyarakat dengan membangun sejumlah gazebo sebagai pojok baca dan membuat gerobak literasi serta koin literasi.
“Joglo sebagai pojok baca untuk menghilangkan kesan perpustakaan yang selama ini sebagai ruang tertutup dan banyak tumpukan buku-buku pelajaran. Namun joglo dibangun di halaman sekolah sehingga anak didik santai dan nyaman saat membaca buku,” ungkapnya.
Editor : Pepih Nurlelis