get app
inews
Aa Text
Read Next : BI Purwokerto Dorong Pengembangan Ekosistem Wisata Halal Ramah Muslim di Dieng

Bikin Geli, Bisnis Dendeng Tokek di Banjarnegara Ternyata Raup Omzet Puluhan Juta

Senin, 26 September 2022 | 10:23 WIB
header img
Omzet penjualan dari usaha dendeng tokek ini berkisar antara Rp8 juta hingga 10 juta dalam sebulan. Foto: Elis Novit.

BANJARNEGARA, iNewsPurwokerto.id - Bagi banyak orang, Tokek merupakan hewan yang cukup membuat geli, bahkan menakutkan. Bentuk tubuh binatang yang sejenis kadal yang banyak ditemukan di hutan maupun rumah-rumah ini tampak menyeramkan dengan kulit punggung yang ditutupi oleh sisik-sisik samar yang pastinya bikin merinding serta menciutkan nyali.

Namun tidak demikian halnya dengan Eko (40), warga Bawang Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Tokek yang ada ditangan Eko justru bisa mendulang rezeki hingga puluhan juta rupiah.

Ditangan Eko tersebut, ribuan tokek- tokek yang didapatkan dari para penangkar dan pemburu ini diolah menjadi dendeng tokek. Bisnis dendeng tokek ini sudah ditekuninya sejak 2014 lalu. 

Omzet penjualan dari usaha dendeng tokek ini berkisar antara Rp8 juta hingga 10 juta dalam sebulan. Setelah diolah, dendeng tokek ini sendiri nantinya akan di ekspor ke Tiongkok.

"Untuk pangsa pasar dendeng tokek ini adalah Tiongkok. Saya menyetorkan dendeng tokek jadi kepada pengepul dendeng yang selanjutnya akan di ekspor,” kata Eko, Minggu (25/9/2022). 

Untuk memprosesnya, tokek yang telah dia beli dari para penangkar dan pemburu kemudian dikeluarkan semua isi perutnya. Setelah itu kulit dan daging yang masih menempel di jepit dan di oven.

Proses oven sendiri dilakukan hingga 15 jam, tujuannya untuk mengawetkan tokek. Dengan dibantu enam orang karyawan, Eko mampu menghasilkan 750 hingga 1.500 dendeng tokek dalam sehari.

Dia mengatakan, permintaan dendeng tokek ini masih cukup tinggi karena digunakan sebagai bahan ramuan obat di Tiongkok.

“Satu pasang dendeng ukuran lebar bentangan antara 10-15 cm dijual ke pengepul dengan harga Rp9.000-Rp19.000,” katanya.

Eko mengungkapkan, meski bisnis dendeng tokek ini menjanjikan, namun sejauh ini bisnis dendeng tokek masih kurang diminati. Untuk memenuhi permintaan pasar, Eko biasanya selalu melakukan pengiriman setiap seminggu sekali.

 

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut