JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Ada sejumlah Kabupaten penghasil janda muda terbanyak di Jawa Tengah. Tingginya angka perceraian di wilayah Jawa Tengah rata-rata didominasi persoalan ekonomi.
Menurut Badan Pusat Statistik, setidaknya ada 75.509 kasus perceraian di Jawa Tengah yang terjadi sepanjang tahun 2021. Lantas, mana saja Kabupaten penghasil janda muda terbanyak di Jawa Tengah.
Kabupaten Penghasil Janda Muda di Jawa Tengah
4. Kabupaten Pemalang
Kabupaten Pemalang menempati posisi terakhir sebagai kota penghasil janda terbanyak di Jawa Tengah. Kota ini memiliki jumlah perceraian sebanyak 3.710 kasus selama 2021.
Data dari BPS mencatatkan sebanyak 1.812 kasus terjadi karena masalah ekonomi, 1.431 karena pertengkaran, serta jumlah lain didasarkan pada faktor lain-lain.
3. Kabupaten Brebes
Kota penghasil bawang merah ini rupanya memiliki kasus perceraian terbanyak nomor tiga sepanjang tahun 2021. BPS mencatat ada 4.554 kasus perceraian yang terjadi di Kabupaten Brebes.
Sejumlah faktor yang menjadi penyebabnya adalah permasalahan ekonomi yang menyumbang 3.444 kasus perceraian, pertengkaran 1.080 kasus, meninggalkan 28 kasus, dan faktor lainnya.
2. Kabupaten Banyumas
Kabupaten Banyumas menempati posisi kedua dengan kota penghasil janda terbanyak di Jawa Tengah. Berdasarkan data dari Badaan Pusat Statistik (BPS), di Kabupaten Banyumas terdapat 4.574 kasus perceraian di tahun 2021.
Faktor penyebab terbanyak ada pada masalah ekonomi dengan 2.383 kasus, pertengkaran 1.375 kasus, meninggalkan 731 kasus, dan sisanya dari faktor lain-lain.
1. Kabupaten Cilacap
Pada 2021, Cilacap menjadi kabupaten dengan angka perceraian paling tinggi di Jawa Tengah. Adapun sejumlah faktor yang menyebabkan tingginya angka perceraian di Kabupaten Cilacap, yaitu pertengkaran dengan 2.420 kasus, permasalahan ekonomi 2.035 kasus, meninggalkan sebanyak 1.410 kasus, dan beberapa faktor lain.
Itulah 4 kabupaten penghasil janda muda di Jawa Tengah.
Artikel ini telah tayang di Okezone dengan judul: "4 Kabupaten Penghasil Janda Muda Terbanyak di Jawa Tengah".
Editor : Arbi Anugrah