PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id - Puluhan jenderal TNI berkumpul di Purbalingga. Mereka menyebut “Jenderal Ngapak” atau para jenderal yang berasal dari Banyumas Raya.
Mereka berkumpul bersama di Purbalingga saat acara Pameran Altusista dan Bakti TNI dalam rangka Hari Ulang Tahun Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat (Puspenerbad) ke-63 pada Minggu (13/11/2022).
Ada 46 jenderal bersilaturahmi dengan Yayasan Seruan Eling Banyumas (Serulingmas) yang cikal bakalnya juga dibentuk oleh tokoh-tokoh TNI ketika dulu.
Ketua Serulingmas Wisnu Suhardono mengatakan bahwa banyak anggota TNI dari Banyumas Raya yang kini sudah berpangkat jenderal. “Mereka adalah Jenderal Ngapak karena berasal dari Banyumas Raya. Karena itulah, regenerasi jenderal dari wilayah Ngapak ini harus berlanjut, jangan sampai terputus,”kata Wisnu usai menghadiri pembukaan Pameran Alutsista di GOR Goentoer Darjono Purbalingga.
Menurutnya, acara tersebut harus mampu membangkitkan rasa cinta tanah air di kalangan generasi muda, sekaligus juga kecintaan mereka terhadap TNI. Sebab, Banyumas dan Purbalingga memiliki banyak jenderal dan jangan sampai regenerasi jenderal terputus.
Dikatakan oleh Wisnu, Serulingmas sendiri lahir dari TNI. Para pendirinya merupakan para jenderal seperti Letnan Jenderal TNI Soepardjo Rustam, Jenderal TNI Soerono Reksodimedjo, Jenderal TNI Soesilo Sudarman dan lainnya.
Mengingat sejarah kedekatan Serulingmas dengan TNI tersebut, maka dia selalu memberikan dukungan terhadap kegiatan TNI.
Sementara dalam pameran tersebut, Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat (Danpuspenerbad) Mayjen TNI Dwi Wahyu Winarto mengatakan bahwa alutsista yang dipamerkan tiga helikopter, masing-masing jenis HA 64 E Apache, Bell 412 dan M-17 V5. Selain itu juga kendaraan tempur, di antaranya P6 Atav, APS-3 Anoa, Tarantula, Star Treak MMS dan kendaraan Nubika. Selanjutnya juga terdapat senjata tempur, yaitu Meriam 105, SMB, SMS, SS1 V1 serta senjata pistol dan perlengkapan militer lainnya.
“Selain itu kami juga melaksanakan bakti TNI, dengan melaksanakan Rehab Tiga Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Masing-masing milik ibu Surati di Desa Losari, bapak Sumarjo dan Sudaryono di Desa Bantarbarang. Ketiganya ada di Kecamatan Rembang,”kata dia.
Selanjutnya dilaksanakan pula jambanisasi di 61 titik serta rehab empat titik rumah ibadah. Masing-masing masjid, gereja, dan klenteng. Pihaknya juga memberikan santunan kepada 1000 anak yatim piatu serta membagikan 1000 paket sembako kepada masyarakat tidak mampu.
Editor : EldeJoyosemito