get app
inews
Aa Read Next : Penyakit Cacar Monyet Ganti Nama Jadi Mpox, WHO: Upaya Hindari Rasis

Minta Maaf Teriak Rasis, Olvah Alhamid Ungkap Luka Masa Lalu

Rabu, 08 Desember 2021 | 20:06 WIB
header img
Finalis Putri Indonesia 2015 berdarah Papua Olvah Alhamid menyampaikan permohonan maaf atas video viral aksi rasisnya di Bandara Soetta. (Foto: Instagram Olvah Alhamid)

JAKARTA, iNews.id - Setelah viral di media sosial akhirnya Olvah Alhamid meminta maaf atas aksinya yang rasis saat berada di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten. 

Finalis Putri Indonesia 2015 berdarah Papua ini berjanji akan belajar lebih baik lagi ke depannya dan lebih bijaksana dalam bermedia sosial.    

Olvah Alhamid dalam klarifikasinya di media sosial juga mengungkapkan kaitan aksi rasis tersebut dengan luka hatinya yang mendalam. Aktivis stop rasisme dan diskriminasi itu mengaku mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan di masa lalu.

Dengan mata berkaca-kaca, Olvah mengungkapkan, dia, keluarga dan teman-temannya pernah diludahi. Bahkan, pernah juga dibilang monyet. Tindakan rasis dan diskriminatif itu dia alami saat sekolah di Surabaya dan masih meninggalkan luka mendalam. 

"Di masa lalu, saya sering mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dan membuat luka mendalam terhadap saya, terutama dari ras-ras tertentu yang ada di Indonesia, khususnya ras China," kata Olvah dalam video klarifikasi yang diunggah di Instagram, dikutip iNews.id, Rabu (8/12/2021). 

"Waktu pas saya di Surabaya contohnya, saya tiga tahun sekolah di Surabaya. Di sana saya mendapatkan perlakuan yang sangat-sangat tidak menyenangkan. Begitu pula  kakak saya, begitu pula orang tua saya. Orang tua saya pernah berjalan dengan saya di suatu mal dan juga kami diludahi sama beberapa oknum itu," kata Olvah. Tidak hanya itu, saat berada di mal mewah di Kota Jakarta, Olvah mengaku pernah dibilang monyet.  

"Saya pernah dibilang monyet di dalam mal sangat mewah di Jakarta. Dan itu jujur memberikan luka tersendiri bagi saya," ujarnya.  

Tindakan diskriminatif seperti menunjukkan rasa jijik juga pernah diperlihatkan oknum-oknum tertentu kepada Olvah dan teman-temannya saat di Surabaya. Begitu pula ketika dia dan teman-temannya di pesawat. Perlakuan itu membuat Olvah semakin terluka lagi. 

"Sering sekali mendapatkan perlakuan seperti mereka jijik dengan saya atau dengan kami ketika di Surabaya dan juga sebelum video itu perlakuan jijik ini atau perlakuan sikap dari mereka yang kayak gitu sama kami, sama saya dan teman-teman saya di pesawat saat itu. Itu membuat saya terluka lagi gitu lho, kayak kok masih sih gitu," katanya. 

Olvah Alhamid mengatakan, pengalaman-pengalaman tidak menyenangkan di masa lalu itu pula yang membuat dia menggaungkan stop rasisme dan diskiriminasi. Karena pada dasarnya, tidak ada yang bisa memilih terlahir dengan ras apa dan dari budaya mana, dari suku mana.   

"Jadi memang sebenarnya berawal dari hal-hal seperti inilah saya menggaungkan stop rasisme dan diskriminasi. Memang saat di bandara itu saya saya tidak bikin video saat di pesawat, tapi dari pesawat itulah permulaan video itu terjadi," katanya. 

Meski begitu, Olvah Alhamid yang dikenal dengan Calon Menteri ini mengakui luka mendalamnya atas tindakan rasis yang dia terima tidak untuk membenarkan sikapnya di Bandara Soetta. 

Dia mengakui seharusnya lebih berhati-hati dan bijaksana. "Jadi memang sekali lagi, penjelasan-penjelan saya di sini tidak membenarkan sikap saya. Saya harusnya lebih hati-hati lagi, lebih bijaksana lagi, tidak emosional saat itu," katanya.  

Olvah Alhamid Finalis Putri Indonesia 2015 Olvah Alhamid juga mengungkapkan, akan belajar lebih baik lagi ke depannya. Dia pun berharap orang-orang bisa belajar darinya agar tidak melakukan hal yang sama untuk lebih bijaksana dalam bersosial media. 

"Semoga teman-teman bisa menemukan di hati teman-teman untuk memaafkan saya. Saya really really really sorry about this, saya benar-benar minta maaf dan semoga kalian selalu sehat walafiat di mana pun kalian beradaJadi mari teman-teman, mari kita memanusiakan manusia," katanya. 

Diketahui, video finalis Putri Indonesia 2015 berdarah Papua, Olvah Alhamid berteriak rasis di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, viral di media sosial. Tindakan Olvah mendapat kecaman dari netizen. 

Dalam video viral, Olvah yang dikenal sebagai pejuang stop rasisme dan diskriminasi itu terlihat berada di Terminal 3 Bandara Soetta. Olvah kemudian menunjukkan sejumlah penumpang dari negara China yang berada di terminal 3 dengan nada rasis. Tidak lama, dia berteriak. 

"Nih orang-orang ini nih orang-orang China semua nih. Mereka takut lho, takut sama kita. Padahal mereka yang bawa penyakit ke Indonesia. Eh, China China, eh, hu ha hu," kata Olvah dalam video viral yang dilihat iNews.id, Rabu (8/12/2021). 


Olvah juga memberikan keterangan dalam videonya. Dia mempertanyakan mengapa masih banyak WNA yang boleh keluar masuk Indonesia saat ini. "Bingung aja masih banyak banget WNA boleh masuk keluar apalagi yang dari China. Tadi di Bandara Kendari mereka banyak banget. 

Apalagi pas di Bandara Makassar, udah berasa di Beijing," katanya. Video yang beredar luas di Twitter dan TikTok itu awalnya muncul dari story Instagram @olvaholvah. Netizen pun mengecam ucapan Olvah yang dinilai rasis. 

Apalagi, Olvah selama ini dikenal juga vokal mengecam aksi rasisme dan diskriminasi. Salah satunya terhadap warga Papua. "Jujur ya, gue kecewa banget sama Olvah Bwefar ini. Kok bisa sih jadi Putri Indonesia?," kata pemilik akun Instagram @nathaliamwt. 

 

Editor : Elde Joyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut