JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Kisah Tiko, pemuda yang 12 tahun merawat Ibu Eny di rumah mewah tanpa listrik dan air masih menjadi perbincangan. Kini, muncul kabar kalau Tiko ini bukanlah anak kandung dari Ibu Eny dan Herman Moedji Susanto.
Herman Moeji sempat diakui Tiko sebagai ayah kandungnya namun ia tak pernah tahu kabar dan lokasi keberadaan sang ayah.
Setelah kisah Tiko viral, tiba-tiba ada seseorang yang mengaku sebagai anak kandung dari Herman Moedji buka suara.
Dia adalah Uri Moedji Pujiastuti, anak dari istri pertama Herman Moedji Susanto. Dari sini terkuak, Ibu Eny ternyata adalah istri kedua dari Herman.
Dilansir dari laman Youtube Pratiwi Noviyanthi, Uri blak-blakan ungkap fakta soal Tiko dan Ibu Eny. Awalnya, Uri mengaku kaget melihat pemberitaan soal Tiko dan Ibu Eny yang viral di media sosial.
"Selama ini ayah saya, Herman Moedji Susanto seolah-olah jadi suami yang dzolim kepada istri dan anaknya selama belasan tahun. Sampai Ibu Eny depresi, anaknya Tiko gak terurus. Padahal kenyataannya enggak seperti itu," tegas Uri.
Selain anak kandung, cucu Herman, bernama Ika juga ikut buka suara. Dalam kesempatan itu juga, Ika mengatakan bahwa Tiko sebenarnya bukan anak kandung Herman Moedji Susanto.
Terlebih dulu, Uri menjelaskan kalau ayahnya, Herman Moedji Susanto sudah 3 kali menikah.
Ibunya Uri yang juga istri pertama Herman sudah meninggal dunia. Setelah itu, Herman menikah lagi dengan Ibu Eny. Namun dari pernikahan dengan Ibu Eny, Herman disebut tidak memiliki anak.
"Ayah saya itu menikah tiga kali, dari nikah pertama ada tiga anak, nikah kedua tidak punya anak, nikah ketiga juga gak punya anak juga," bongkar Uri.
Setelah itu, Herman mengangkat seorang anak dari sahabatnya yang meninggal dunia. Disebutkan, anak tersebut adalah Tiko.
"Intinya Tiko itu bukan anak kandung dari Pak Herman dan Ibu Eny. Dia hanya anak yang diasuh dari kecil akibat kecelakaan dari keluarga temannya eyang," ungkap Ika, cucu Herman.
"Karena dari bayi sudah dirawat, jadi seperti anak sendiri," tambah Ika.
Kemudian, Ika pun berani menantang Tiko untuk tes DNA jika masih tak percaya dengan fakta yang baru diungkapkannya.
"Kalau memang Tiko keberatan dibilang bukan anak kandung, silakan saja dia cari tahu sendiri melalui DNA sama Ibu Eny," tantang Ika.
Ika menduga selama ini Tiko mengetahui masa lalunya hanya dari Ibu Eny, tanpa menelusuri lebih lanjut.
"Mungkin dia diberitahu sama Ibu Eny cerita-cerita lalu ini. Dia pikir apa yang disampaikan sama ibu itu benar semua, padahal gak seperti itu," ucapnya.
Lantas, Uri dan Ika pun meminta keluarga kandung Tiko membantu untuk memberikan penjelasan agar tidak menimbulkan salah paham. Meskipun, hingga saat ini keluarga kandung Tiko sendiri tidak diketahui keberadaannya.
"Kasian selama ini dia merasa ini ibu Eny ini ibu kandungnya yang harus dia lindungi, padahal disisi lain bener dia udah ngerawat dari kecil, tapi kan ada ibu yang lebih berhak lagi seperti itu," ungkap Uri.
Mengetahui fakta yang dikemukakan oleh anak dan cucu Herman, Tiko terlihat kaget. Meski begitu, Tiko bersyukur lantaran sudah bisa tahu keberadaan dari keluarga pihak ayahnya,
Namun, Tiko pun sedih saat tahu kalau ternyata sang ayah, Herman Moedji sudah meninggal dunia sejak tahun 2015.
Setelah itu, kepada kakak tirinya, Tiko langsung minta maaf dan merasa tak enak kepada keluarga ayahnya. Ia minta maaf jika dinilai menjelekkan almarhum sang ayah setelah viral.
Tiko mengaskan dirinya tidak bermaksud apapun terutama untuk menjelekan sosok almarhum ayahnya, Herman.
"Sebelumnya aku mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga almahum papa. Aku tidak ada maksud menjelekkan pihak manapun," ucap Tiko.
Tiko juga menyebut dirinya hanya mengetahui informasi-informasi soal keluarga ayahnya itu dari pihak sang ibu, Ditambah, kala itu Tiko masih kecil sehingga tidak menelusuri lebih lanjut soal kebenaran cerita itu.
"Karena memang aku tidak tahu apapun kebenaran ceritanya. Aku meneritakan ke publik berdasarkan yang aku alami, berdasarkan sepengetahuanku. Karena dulu kan aku masih kecil," tambahnya.
Mendengar permintaan maaf Tiko, sang kakak tiri Uri legowo memaafkannya.
"Iya gak papa dek, karena memang kamu nggak tahu, waktu itu kamu masih kecilkan, cerita cerita yang beredar itu kan tidak sesuai kenyataan, kenapa harus begini," jawabnya.
Maka dari itu, Tiko pun ingin berdamai dengan pihak keluarga ayahnya.
"Saya ingin masalah ini selesai secara baik-baik. Saya tidak ingin pihak manapun dirugikan. Karena bagaimana pun almarhum adalah papa saya. Saya tidak menaruh kebencian atau dendam kepada siapapun," ucap Tiko.
"Karena saat ini, saya fokus untuk merawat ibu," pungkasnya.
Editor : Hikmatul Uyun