AFRIKA SELATAN, iNewsPurwokerto.id - Sejumlah orang berpakaian tentara terekam membakar mayat dengan cara melemparkannya ke sisi api unggun yang membakar sampah termasuk furnitur.
Peristiwa mengerikan tersebut kini sedang diselidiki pasukan regional yang memerangi militan Islamis di Mozambik.
Tentara membakar mayat menjadi viral setelah videonya muncul dan menunjukkan orang-orang yang mengenakan seragam tentara Afrika Selatan (Afsel) membakar mayat.
Tentara Afrika Selatan mengatakan siapa pun yang terlibat akan "dibawa ke pengadilan".
Pasukan Afsel diketahui dikerahkan ke Mozambik utara dua tahun lalu. Mereka beroperasi di bawah naungan Misi Komunitas Pembangunan Afrika Selatan di Mozambik (Samim).
Video tak bertanggal itu memperlihatkan dua pria berseragam tentara memegang ponsel yang tampaknya sedang merekam kebakaran, salah satunya memiliki lencana berbendera Afrika Selatan di seragamnya.
Video itu juga merekam salah satu dari mereka melemparkan cairan ke tubuh manusia dan api menyebar, sebuah panci juga dilemparkan ke kobaran api.
Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDF) mengatakan Komandan Samim sedang "melakukan penyelidikan seputar keterlibatan anggotanya dalam tindakan tercela ini".
"SANDF sama sekali tidak memaafkan tindakan yang dilakukan dalam video",” terangnya. Pihaknya menambahkan bahwa mereka yang dinyatakan bersalah akan dihukum.
Militer mengatakan insiden itu diyakini terjadi pada November tahun lalu di Mozambik.
Partai Aliansi Demokratik (DA) oposisi Afrika Selatan mengatakan insiden itu sebagai "memalukan" bagi negara dan menyerukan penyelidikan pemerintah.
Wartawan BBC Jose Tembe melaporkan dari ibu kota Mozambik, Maputo, bahwa pemerintah di sana belum mengomentari video tersebut.
Beberapa orang yang telah melihat rekaman itu terkejut dan mengatakan mereka yang berada di balik insiden "mengerikan" itu harus bertanggung jawab. Namun, mereka meragukan hal itu terjadi di negara tersebut.
Seperti diketahui. Mozambik telah memerangi militan Islam terkait ISIS di provinsi utara yang kaya gas di provinsi Cabo Delgado sejak 2017.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta