PURWOKERTO, iNews.id – Yayasan Putera Harapan Banyumas bersama 80 sekolah yang tergabung dalam Perkumpulan Sekolah Nasional 3 Bahasa se-Indonesia (Perstibi) memberikan bantuan peralatan guna mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). Berbagai peralatan yang disumbangkan di antaranya adalah thermogun, masker dan baju APD.
Ketua Perstibi sekaligus Ketua Yayasan Putera Harapan Banyumas Bapak Yudi Sutanto mengatakan Pu Hua School Purwokerto bersama sekolah Perstibi lainnya seperti Pahoa Tangerang, Sekolah Budi Utama Yogyakarta dan sekolah lainnya merasa terpanggil untuk memberikan bantuan peralatan pendukung PTM.
“Kami bursama dengan 80 sekolah yang tergabung dalam Perstibi bergotong-royong mengumpulkan berbagai peralatan pendukung PTM,”jelas Yudi dalam rilis tertulis yang diterima iNews Purwokerto pada Selasa (21/12/2021).
Dia mengatakan inisiatif itu dilakukan sebagai dukungan kepada sekolah-sekolah yang ada di Indonesia agar dapat melaksanakan PTM secara aman dan lancar.
“Dalam dua minggu, sebanyak 1.600 thermogun, 22 ribu masker dan 200 buah baju APD lengkap berhasil terkumpul. Kami menyalurkan melalui Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, riset dan Teknologi Republik Indonesia di Jakarta pada 15 Desember lalu,”ujarnya.
Bantuan berbagai peralatan tersebut secara simbolis diterima oleh Jumeri, selaku Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Dari Kementerian langsung mendistribusikan ke lokasi-lokasi yang membutuhkan.
“Bantuan peralatan dari Perstibi disalurkan ke Banten tersebar 240 thermogun, 3.300 masker dan 30 APD. Lalu di sekolah-sekolah wilayah Jawa Barat, penerima alat kesehatan untuk mendukung prokes di sekolah telah tersebar 475 thermogun, 6.600 masker dan 60 APD,”jelasnya.
Selain itu, di Jateng disalurkan sebanyak 320 thermogun, 440 masker dan 40 APD. Dari total terdistribusi tersebut, sisanya akan disebar di wilayah sekolah-sekolah yang terdampak bencana, antara lain Lumajang, Jawa Timur.
Menurut Jumeri, bantuan dan kepedulian dari organisasi seperti Perstibi ini sangat bermanfaat mengingat jumlah sekolah di Indonesia mencapai 200 ribu lebih dan memiliki masalah serupa terkait pola ajar daring menuju kondisi normal baru.
“Semoga langkah ini dapat menginspirasi lebih banyak lagi organisasi untuk mendukung pengembangan pendidikan di Indonesia,”kata Jumer.
Selain memberikan bantuan, kegiatan itu juga menjadi ajang silaturahmi sekolah yang tergabung dalam Perstibi dengan pemerintah untuk saling bersinergi menjadi garda terdepan dalam menciptakan generasi muda Indonesia yang siap melaju membawa kemajuan negeri.
Editor : EldeJoyosemito