SENJATA serbu digunakan militer menjadi pegangan wajib prajurit dalam menjalankan operasi tempur. Perang Dunia I dan Perang Dunia II menjadi salah satu momentum.
Peristiwa tersebut membuat perkembangan persenjataan di mana beberapa negara mengerahkan sumber daya dan dana untuk menciptakan senjata mematikan.
Hal ini dilakukan Jerman serta negara sekutu seperti di Eropa dan Amerika.
Sepanjang sejarah militer, terdapat beberapa senjata api legendaris di kalangan milter dan mematikan. Berikut 8 senjata api legendaris terkuat paling mematikan dalam sejarah militer:
1. MG 42
(Foto: Associated Press)
MG42 bisa dibilang primadonanya Nazi saat Perang Dunia II. Senapan ini mampu menembakkan 1.200 peluru per menit. Ini merupakan kemampuan luar biasa dan paling ditakuti pasukan sekutu selama Perang Dunia II. MG 42 awalnya dikembangkan pada 1943 untuk perang, namun tetap berlanjut digunakan sampai hari ini. Bahkan senapan mesin ini diadopsi oleh senapan modern lainnnya seperti M60 dan MAG Belgia.
2. Lee-Enfield SMLE
(Foto:Americanrifeman)
Musuh Jerman, seperti Inggris, tak ketinggalan dalam senjata api. Selama Perang Dunia I hingga krisis Suez, pasukan Ingggris mengandalkan senapan Lee Enfield SMLE, terutama untuk infanteri.
Lee-Enfield SMLE terkenal akan akurasi, keandalan, serta jumlah tembakan per menit yang mengerikan bagi musuh. Total peluru yang dibawa Lee-Enfield SMLE melebihi kapasitas senapan apa pun di 50 tahun pertama abad ke-20. Konon, magasin pada senapan ini mampu dimuati 10 peluru, termasuk yang terbanyak untuk senapan di masa itu.
Musuh Jerman, seperti Inggris, tak ketinggalan dalam senjata api. Selama Perang Dunia I hingga krisis Suez, pasukan Ingggris mengandalkan senapan Lee Enfield SMLE, terutama untuk infanteri.
Lee-Enfield SMLE terkenal akan akurasi, keandalan, serta jumlah tembakan per menit yang mengerikan bagi musuh. Total peluru yang dibawa Lee-Enfield SMLE melebihi kapasitas senapan apa pun di 50 tahun pertama abad ke-20. Konon, magasin pada senapan ini mampu dimuati 10 peluru, termasuk yang terbanyak untuk senapan di masa itu.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta