PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Jalan kaki menuju masjid untuk melaksanakan sholat wajib 5 waktu mempunyai keutamaan tersendiri.
Bukan hanya saat menuju masjid, meninggalkan masjid dengan cara yang sama juga mendapatkan keutamaan.
Lantas keutamaan apa saja ang didapatkan?
Meski jarak masjid jauh namun jangan ragu untuk berjalan kaki menuju masjid.
Jalan kaki ke masjid untuk menunaikan sholat fardu berjamaah bakal mendapat balasan pahala yang sangat besar dari Allah Subhanahu wa ta'ala.
Lalu, dosa-dosa yang telah lalu bisa terampuni, dan akan ditinggikan derajatnya. Jadi semakin banyak langkah maka keutamaan yang diraih lebih melimpah.
Hal ini sebagaimana dijelaskan Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الْخَطَايَا، وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟ قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ
"Maukah kalian aku tunjukkan kepada suatu amal yang dapat menghapus kesalahan (dosa) dan meninggikan derajat?" Para sahabat menjawab, "Ya, wahai Rasulullah." Rasulullah bersabda, "(Yaitu) menyempurnakan wudu dalam kondisi sulit, banyaknya langkah menuju masjid, menunggu sholat setelah mendirikan sholat. Itulah ar-ribath (kebaikan yang banyak)." (HR Muslim Nomor 251)
Dijelaskan pula, hal ini juga berlaku ketika pulang dari masjid. Tidak hanya saat berangkat menuju rumah Allah Subhanahu wa ta'ala.
Dari Abu Musa Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
أَعْظَمُ النَّاسِ أَجْرًا فِي الصَّلاَةِ أَبْعَدُهُمْ، فَأَبْعَدُهُمْ مَمْشًى وَالَّذِي يَنْتَظِرُ الصَّلاَةَ حَتَّى يُصَلِّيَهَا مَعَ الإِمَامِ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنَ الَّذِي يُصَلِّي، ثُمَّ يَنَامُ
Artinya: "Orang yang paling banyak mendapatkan pahala dalam sholat adalah mereka yang paling jauh (jarak rumahnya ke masjid), karena paling jauh jarak perjalanannya menuju masjid. Dan orang yang menunggu sholat hingga dia melaksanakan sholat bersama imam itu lebih besar pahalanya dari orang yang melaksanakan sholat kemudian tidur." (HR Bukhari Nomor 651 dan Muslim Nomor 662)
Dari Ubay bin Ka'ab Radhiyallahu anhu, dia berkata:
كَانَ رَجُلٌ لَا أَعْلَمُ رَجُلًا أَبْعَدَ مِنَ الْمَسْجِدِ مِنْهُ، وَكَانَ لَا تُخْطِئُهُ صَلَاةٌ، قَالَ: فَقِيلَ لَهُ: أَوْ قُلْتُ لَهُ: لَوْ اشْتَرَيْتَ حِمَارًا تَرْكَبُهُ فِي الظَّلْمَاءِ، وَفِي الرَّمْضَاءِ، قَالَ: مَا يَسُرُّنِي أَنَّ مَنْزِلِي إِلَى جَنْبِ الْمَسْجِدِ، إِنِّي أُرِيدُ أَنْ يُكْتَبَ لِي مَمْشَايَ إِلَى الْمَسْجِدِ، وَرُجُوعِي إِذَا رَجَعْتُ إِلَى أَهْلِي، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَدْ جَمَعَ اللهُ لَكَ ذَلِكَ كُلَّهُ
Artinya: "Seseorang yang setahuku tidak ada lagi yang lebih jauh (rumahnya) dari masjid, dan dia tidak pernah ketinggalan dari sholat. Ubay berkata, maka ia diberi saran atau kusarankan, 'Bagaimana sekiranya jika kamu membeli keledai untuk kamu kendarai saat gelap atau saat panas terik?' Laki-laki itu menjawab, 'Aku tidak ingin rumahku di samping masjid, sebab aku ingin jalanku ke masjid dan kepulanganku ke rumah semua dicatat (pahala).' Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 'Allah Ta’ala telah kumpulkan untukmu semuanya tadi'.” (HR Muslim Nomor 663)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta