get app
inews
Aa Read Next : Banyumas Disebut Dalam Gugatan MK, Kunjungan Jokowi dan Prabowo Jadi Bahan

Jokowi Sebut Dunia Pers Tidak Baik-Baik Saja, Dewan Pers: Concern Positif

Kamis, 09 Februari 2023 | 14:42 WIB
header img
Gedung Dewan Pers (foto: Okezone)

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut jika dunia pers sedang tidak baik-baik saja. Dewan Pers menanggapi pernyataan Presiden tersebut sebagai bentuk perhatian atau concern positif terhadap pers. 

"Dewan Pers menganggap pernyataan presiden adalah concern positif terhadap pers. Memang saat ini pers sedang mengalami dua problem utama," kata Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers Dewan Pers, Yadi Hendriana dalam keterangannya, Kamis (9/2/2023).

Menurut dia, pertama, secara kualitas pers memang memiliki masalah. Banyaknya media online tidak dibarengi dengan kualitas jurnalis yang mumpuni. Hal ini terbukti dari 691 pengaduan kasus pers di tahun 2022, 97 persen kasus tersebut terjadi di media online.

Pelanggarannya beragam, diantaranya berupa berita tanpa konfirmasi, tanpa verifikasi, berita bohong, dan berita asal kutip dari sosial media dengan informasi yang tidak jelas. Kemudian berita click bait dan berita asusila.

"Pelanggaran ini membuktikan pemahaman akan kode etik sangat minim dan perlu ada edukasi serta literasi. Ini menjadi tanggung jawab bersama. Selain Dewan Pers, ada organisasi pers, perusahaan pers dan juga masyarakat. Masyarakat harus ikut mengontrol pers dengan melaporkan pelanggaran-pelanggaran pers ke Dewan Pers," ujar Yadi. 

Problem kedua adalah ekonomi, secara ekonomi ada ketidaksetaraan antara perusahaan pers dengan perusahaan teknologi global yang menguasai pasar distribusi konten secara dominan. Ini yang akhirnya berdampak pada pembagian iklan yang tidak merata, bahkan cenderung mengabaikan jurnalisme berkualitas, karena konten yang tesebar banyak konten 'recahan'.

"Ini perlu didorong dengan aturan yang mengikat dan berdampak baik bagi perusahaan media lokal dan nasional serta penekanan terhadap tersebarnya karya jurnalistik yang sesuai code of conduct," kata Yadi.

Presiden Jokowi sebelumnya meminta insan pers di seluruh Indonesia untuk terus memperkuat perannya sebagai produsen berita yang memiliki kualitas dan bertanggung jawab. Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam puncak peringatan Hari Pers Nasional di Medan, Sumatra Utara, hari ini.

Bahkan, Jokowi mengungkapkan jika isu utama di dunia pers saat ini sudah bergeser dan bukan lagi soal kebebasan pers.

"Pada hari peringatan Hari Pers Nasional sekarang ini saya ingin mengatakan dunia pers tidak sedang baik-baik saja. Apakah isu utamanya tetap sama? Menurut saya sudah bergeser karena kurang bebas apalagi kita sekarang ini, pers sekarang ini mencakup seluruh media informasi yang bisa tampil dalam bentuk digital. Semua orang bebas membuat berita dan sebebas-bebasnya," ungkap Jokowi.

 

Editor : Aryo Arbi

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut