TURKI, iNewsPurwokerto.id - Kisah persahabatan pria tua pensiunan tukang pos asal Turki dengan seekor angsa putih ini sangat menyentuh. Bahkan, kisah persahabatan pria tua dengan angsa putih selama empat dekade ini telah meluluhkan hati jutaan orang.
Sebab, kisah persahabatan pria bernama Recep Mirzan dan Garip, nama angsa putih ini sangat luar biasa. Pertemuan keduanya merupakan hal yang tak disangka, hingga akhirnya sang angsa putih ini tetap setia barada di samping Recep Mirzan selama empat dekade.
Pertemuan keduanya berawal pada tahun 1984, di mana saat itu Recep melihat seekor angsa yang terluka di lapangan, dekat Provinsi Erdirne, Turki. Melihat unggas tersebut terluka, ia lantas membawa angsa putih itu ke dalam mobil bersama sekelompok temannya.
Ia memutuskan untuk membawa unggas itu setelah melihat sayap sang angsa patah di salah satu lapangan kosong. Mirzan menyadari jika dirinya meninggalkan angsa di lapangan tersebut sama saja membiarkan angsa itu mati dengan perlahan. Belum lagi, banyak predator yang kemungkinan akan memangsanya.
Pria tua ini pun langsung membawanya pulang dan mulai merawat angsa tersebut hingga kembali sehat.
“Saya mencintai binatang, saya berkata pada diri sendiri bahwa saya harus membawanya pulang daripada meninggalkannya sebagai mangsa rubah. Kami terbiasa satu sama lain. Kami tidak pernah berpisah,” ujar Mirzan, melansir dari Oddity Central, Senin (15/2/2023).
Menariknya, setelah sayap angsa tersebut sembuh, ia malah tidak berusaha untuk terbang kembali. Tetapi, angsa betina tersebut justru malah berteman dengan hewan lain yang berada di lahan pertanian Mirzan di wilayah Karaagac, di perbatasan Yunani. Mereka pun akhirnya memutuskan untuk bertahan bersamanya.
Mirzan akhirnya memberikan nama Garip pada angsa putih tersebut, Garip sendiri memiliki arti 'aneh'. Sejak saat itu, keduanya telah bersama dan menjalin persahabatan selama 4 dekade.
Garip bahkan memiliki kandang sendiri di pertanian Mirzan. Saat siang hari, Garip akan sibuk mengikuti sahabat manusianya ini, baik selama tugas atau saat jalan-jalan sore, setiap harinya.
“Dia datang saat aku menelepon. Sejak 1984, dia tidak pernah meninggalkan saya, bahkan saat banjir sungai. Dia dulu lebih kuat, tapi sekarang dia sudah tua. Jika ia mati, saya akan membuatnya menjadi kuburan yang bagus di sini, tapi saya harap kita bisa hidup lebih lama bersama,” lanjutnya.
Setelah istri Mirzan meninggal beberapa tahun yang lalu, ia kini mulai menghabiskan lebih banyak waktu dengan Garip. Sebab pria tua itu tidak memiliki anak. Sehingga Mirzan telah menganggap Garip sebagai anaknya.
Sejak bersahabat dengan manusia selama empat dekade, angsa jenis whooper ini juga dapat hidup selama beberapa dekade di lingkungan yang dilindungi. Akan tetapi, umur Garip telah melampaui batas umur rata-rata spesiesnya.
Editor : Arbi Anugrah