BANJARNEGARA, iNews.id- Setelah erupsi Kawah Sileri di dataran tinggi Dieng yang terjadi pada Kamis (29/4/2021) malam, kondisi pada Jumat (30/4/2021) relatif aman dan terkendali. Hari ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara dan Pengamat Gunung Api Dieng PVMBG bakal melakukan pemeriksaan peralatan yang mengalami kerusakan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Andri Sulistyo BPBD Banjarnegara mengatakan bahwa pihaknya bersama pengamat gunung api Dieng akan melakukan pemeriksaan peralatan yang rusak. “Sementara ini kondisi aman, namun masyarakat dilarang mendekati Kawah Sileri. Jarak aman pada radius 500 meter,”kata Andri.
Seperti diketahui, Kawah Sileri di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara mengalami erupsi pada Kamis (29/4/2021) jam 18.26 WIB. Lontaran material mencapai 400 meter ke arah selatan.
Pengamat Gunung Api Dieng, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surip, mengatakan bahwa erupsi di Kawah Sileri merupakan erupsi freatik. “Erupsi terjadi pada jam 18.26 WIB. Kejadian erupsi tersebut tidak didahului dengan gempa. Material yang terlontar adalah batu dan lumpur saja. Gas tidak terdeteksi,”jelas Surip pada Kamis malam.
Dijelaskan oleh Surip, material yang terdiri material lumpur terlontar hingga 400 meter. Selain itu, material batu meluncur dengan jarak antara 100-200 meter. “Sensor suhu mati sesaat sebelum terjadi erupsi. Saat sekarang sudah reda, tetapi kami terus melakukan pemantauan,”jelasnya.
Menurutnya, peralatan lapangan yang mati adalah alat sensor. Peralatan tersebut mati sesaat sebelum terjadinya erupsi.
Editor : BayuSasongko