SLAWI, iNewsPurwokerto.id-Akibat ada korban pendaki, maka jalur pendakian ke puncak Gunung Slamet dari Pos Pendakian Permadi ditutup sementara.
Di sisi lain, Tim SAR harus berjibaku di tengah hujan badai untuk mengevakuasi korban meninggal.
Ternyata selain seorang pendaki dari Unit Pandu Lingkungan Mahasiswa Pecinta Alam (UPL MPA) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto meninggal, juga ada korban luka-luka.
Selain mengevakuasi korban meninggal, Tim SAR juga tengah mengevakuasi satu korban pendaki yang mengalami patah tulang lengan.
Upaya untuk mengevakuasi korban meninggal begitu dramatis. Tim SAR harus berjuang di antaranya cuaca yang kurang bersahabat di Gunung Slamet.
Kapolsek Bumijawa AKP Mukmin mengatakan cuaca jalur pendakian dari Guci ke puncak Gunung Slamet kurang bersahabat.
“Bahkan, Tim SAR jharus berjibaku dengan menerobos hujan badai. Upaya evakuasi juga baru dapat dilaksanakan pada Minggu, karena pada Sabtu kondisi cuaca juga tidak bersahabat,”katanya.
Kendala yang dihadapi adalah badai di puncak Gunung Slamet. Bahkan, untuk menandu jenazahmembutuhkan waktu enam jam dari puncak hingga pos pendakian Permadi Guci, Kecamatan Bumijawa.
Menurut Petugas Pos Pendakian Permadi Guci, Sofyan ada tujuh pendaki yang akan naik ke puncak Gunung Slamet. Tetapi, hanya empat orang yang naik hingga puncak Gunung Slamet. Kesemuanya adalah laki-laki.
“Sementara tiga lainnya yang terdiri dari dua perempuan dan satu laki-laki mendirikan tenda di pos 5,”ujarnya.
Informasi uang dihimpun menyebutkan bajwa kegiatan pendakian dilakukan anggota muda UPL Mapala Unsoed. Pendakian dilaksanakanselama tiga hari sejak tanggal 23-26 Februari 2023. Jalur pendakian daro Permadi Guci melalui Gunung Malang Purbalingga.
Editor : EldeJoyosemito