BOS JakCloth Ucok Nasution menghilangkan musik dari event distro terbesar di Indonesia. Event ini selalu berhasil mengumpulkan ratusan brand distro serta mendatangkan jutaan pengunjung setiap kali digelar.
Namun siapa menyangka event tersebut kini tanpa musik dan ternyata justru semakin banyak pengunjung.
Ucok Nasution menghilangkan musik di event JakCloth setelah mendapat nasihat seorang ulama di Masjid Nabawi saat melaksnakan ibadah umrah.
Tapi ternyata di balik kesuksesan event distro terbesar tersebut ada sosok andal yang menjadi pemimpinnya yaitu Ucok Nasution.
"Gua lihat yang enggak ada tuh di Jakarta event anak muda, karena (event) anak muda itu enggak ada lah. Kalau ibu-ibu, bapak-bapak, paling tidak ke IIMS. Ini (event) anak muda belum ada," tutur Ucok Nasution ketika menceritakan awal mula merintis event JakCloth, seperti dikutip dari kanal YouTube Kasisolusi, Jumat (24/12/2021).
Ia pun menjelaskan awal mula terpikirkan untuk event distro yaitu karena anak muda dapat menentukan sendiri pakaian yang digunakan dan harganya masih terjangkau.
Ucok juga menjelaskan untuk mengambil risiko saat awal merintis event JakCloth yang awalnya diberi target 20 ribu pengunjung oleh tenant atau dirinya akan mengembalikan uang mereka.
"Setelah itu gua bingung. Gua pulang bingung mikirin, mana gua masih numpang sama mertua. Gua bingung. Baru tuh kenal sholat tahajud, sholat dhuha mulu. Tapi Alhamdulillah itu acara pertama kali 40 ribu pengunjung," ucap Ucok Nasution mengisahkan saat acara pertama JakCloth tahun 2009.
Dirinya pun menjelaskan upaya-upayanya saat mempromosikan acara tersebut agar berhasil. Ucok memasang papan iklan di kawasan Kota Kasablanka, Jakarta Selatan. Ia juga sering mengunjungi sekolah serta membagikan tiket event agar datang ke acara tersebut.
Acara Jakcloth juga menjelaskan sering menggunakan band agar pegunjung selalu ramai agar pengunjung selalu punya alasan untuk ke JakCloth. Selama beberapa tahun Jakcloth bahkan identik dengan konser musiknya sehingga banyak pengunjung yang datang untuk menonton konser.
Namun setelah berjalan 8 tahun, Ucok Nasution tiba-tiba memutuskan untuk tidak lagi menggunakan musik dalam acara JakCloth. "Sekelas Dragon Force, sekelas band metal dari Inggris, tidak sampai 2 ribu yang menonton, padahal waktu itu yang masuk hampir 40 ribu. Berarti kan orang sudah berubah. Mereka dateng mau spending di JakCloth," ujar Ucok Nasution saat event Jakcloth 2017.
Namun, ia memutuskan kebijakan tersebut bukan hanya karena kepentingan bisnis. Lebih jauh dari itu, Ucok juga memiliki perjalanan spiritual saat diberi nasihat oleh salah satu imam Masjid Nabawi ketika sedang menjalani umrah di Tanah Suci. Saat itu bahkan Jakcloth ditawar dengan harga 30 miliar untuk dibeli.
"Gua ceritain lah, ustadz ngomong bahasa Arab kan. Jawaban syekh (imam Masjid Nabawi) dalam bahasa Arab: 'Pasarnya jalanin, musiknya udah tinggalin'," ujar Ucok Nasution.
Setelah bercerita, kemudian menjalankan ibadah sholat, secara khusus Ucok Nasution seperti diberi tempat untuk sholat shaf terdepan di belakang imam Masjid Nabawi langsung. Usai sholat lalu makan bersama, imam Masjid Nabawi menceritakan surah Alquran yang dibaca dikhususkan untuk Ucok.
"Pas sholat, itu ayat tanggung jawab para pemimpin-pemimpin, termasuk antum katanya. Dia langsung ceritanya ayatnya mengenai ini bahwa tanggung jawabnya begini. Biar bagaimanapun ane kan pemimpin Jakcloth, se-Jakcloth itu ane yang tanggung jawab," tutur Ucok saat menceritakan pengalaman spiritualnya di Madinah.
Setelah mendapatkan nasihat, Ucok Nasution mengambil kebijakan menghentikan penyelenggaraan musik band di acara Jakcloth. Kebijakan yang sangat mendadak tersebut membuat banyak karyawannya ingin pergi dari Jakcloth.
Ucok Nasution mengumumkan kepada publik saat konferensi pers saat tahun 2017 di Gambir Expo, Jakarta Pusat. "Gua belajar ilmu agama gua yakin insya Allah kalau kita hijrah di jalan Allah maka akan diganti dengan yang lebih baik," tegas Ucok.
"Terus 2018 kita Februari di Cibinong, itu biasa dateng 25 ribu sampai 30 ribu orang pake tiket ada musiknya. Gua coba enggak pake musik, gua test tapi masih ada beberapa gimmick dengan ada skateboard dan BMX."
"Dan dalam setahun itu dulu yang biasanya 1,3 juta visitor tour, tahun itu tanpa musik 2018 naik jadi 1,8 juta. Naik 500 ribu di seluruh Indonesia, 2019 jadi 2,4 juta, naik lagi visitornya," ucap Ucok Nasution.
Hal tersebut tidak lepas dari hijrah yang dilakukannya untuk tidak menggunakan panggung musik serta strategi yang tepat untuk mengundang banyak orang dalam satu acara. Wallahu a'lam bishawab.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta