get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Desa di Banyumas Gelar Umbul Doa dan Yasinan untuk Pilkada yang Damai

Mengenal Kraca, Kudapan Asal Banyumas yang Selalu Hadir dan Laris di Bulan Ramadhan

Minggu, 09 April 2023 | 20:55 WIB
header img
Olahan keong sawah atau 'kraca' menu incaran warga Banyumas untuk berbuka puasa. (Foto: Agustinus Yoga Primantoro)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Salah satu makanan khas warga Kabupaten Banyumas di bulan Ramadhan adalah olahan keong sawah atau 'Kraca'. Kudapan asal Banyumas ini selalu hadir di tiap sudut kota Purwokerto sebagai menu buka puasa.

Kraca sendiri merupakan olahan keong sawah yang dimasak dengan bumbu hingga memiliki rasa yang sedap dengan cita rasa relatif pedas. Salah satu penjual yang setiap harinya selalu menyajikan menu Kraca di Purwokerto adalah warung Bu Lani, bertempat di Jalan Kauman Lama, Kecamatan Purwokerto Timur, Banyumas, ia sudah berjualan kraca sejak tahun 1995.

Di Purwokerto sendiri terdapat tiga tempat penjual kraca yang sudah dikenal banyak orang, yakni di Pusat Kuliner Pereng, Kraca Keong Bu Makmoer, tepatnya berada di Jalan Bobosan, RT 06/RW 01, Karangjambu, Purwanegara, dan Kedai Keong Bu Lani.

iNews Purwokerto berkesempatan melihat proses pengolahan keong sawah atau Kraca di tempat usaha milik Hamlani (63) hingga dapat disajikan sebagai menu buka puasa warga Banyumas .

Untuk proses pengolahannya sendiri dari mulai bahan mentah hingga menjadi masakan siap saji, dibutuhkan waktu yang cukup lama. Diawali dengan mencuci kraca, kemudian melubangi cangkang agar saat direndam kotoran yang berada dalam kraca keluar dan menjadi bersih. 

Proses tersebut memakan waktu semalaman, hingga masuk ke dalam proses pembuatan bumbu seperti salam, laos, cabai, bawang merah, bawang putih, kunyit, kunir, dan ketumbar. Setelah itu semua bumbu dihaluskan dan ditumis sedemikian rupa selama kurang lebih satu jam. Barulah kraca yang sudah dibersihkan dan direndam selama semalam dimasak bersama bumbu dan air kurang lebih selama 4 jam.

Dalam satu harinya, Hamlani dengan sang istri bisa mengolah Kraca hingga sejumlah 100 kilogram. Kraca tersebut dibeli dari pengepul keong sawah di Desa Karangnanas dengan harga Rp10.000 per kilogram. Setelah matang, kraca dapat dijual seharga Rp40.000 per kilogramnya, dirinya mengaku bisa mendapatkan omzet hingga jutaan rupiah. Selama bulan puasa, pemasukannya naik hingga 200 persen dibandingkan hari biasa.

Selain sebagai makanan khas di Bulan Ramadan, kraca juga memiliki khasiat tersendiri. Kraca kaya akan kandungan yang baik bagi tubuh, seperti salah satunya dapat mengobati sariawan.

 

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut