BANYUMAS, iNewsPurwokerto.id - Lokomotif Kereta Api (KA) Bogowonto relasi Lempuyangan Yogyakarta - Pasarsenen Jakarta mengalami gangguan antara Stasiun Karangsari- Patuguran, pada Selasa (18/4/2023). Akibat keterlambatan perjalanan yang mencapai 152 menit atau 2 jam 32 menit, KAI memberikan service recovery (SR) kepada 308 penumpang kereta api Bogowonto.
Daniel J Hutabarat, VP KAI Daop 5 Purwokerto mengatakan, pihaknya memohon maaf atas kejadian ini, pihaknya juga segera memerintahkan petugas KAI untuk membagikan service recovery kepada penumpang Bogowonto. Selain itu, gangguan yang terjadi pada kereta api Bogowonto juga menyebabkan sejumlah kereta api mengalami keterlambatan.
"Di stasiun Bumiayu saat masih menunggu kedatangan KA (terlambat) sejumlah 5 penumpang," kata Daniel dalam keterangannya.
Sebelumnya, menurut Daniel berdasarkan informasi awal yang diterima dari awak sarana KA 137C (Bogowonto), lokomotif CC 2040307 mengalami gangguan tenaga hilang, yang ditandai indikator pada layar monitor pantau.
"Selanjutnya KA Bogowonto berhenti di km 333+3/4 antara Karangsari - Patuguran dan melakukan koordinasi dengan pihak pengendalian operasi KA," ujarnya.
Upaya yang dilakukan petugas diantaranya dengan mencoba reset sistem oleh masinis tapi belum berhasil. Hingga akhirnya masinis meminta lokomotif pengganti, dan dari Depo Lokomotif Purwokerto segera menjalankan lokomotif CC 203 95 03 ke lokasi gangguan KA pada pukul 14.04 WIB.
Kemudian, lanjut dia, pada pukul 14.47 WIB rangkaian KA Bogowonto berhasil dievakuasi dari kilometer untuk selanjutnya masuk stasiun Karangsari dan melakukan langsir dengan mengganti lokomotif CC 204 03 07 dengan lokomotif CC 203 95 03 sebagai lokomotif dinas KA Bogowonto.
Setelah percobaan rem berfungsi baik, KA Bogowonto diberangkatkan kembali pukul 15:48 WIB mengalami kelambatan 152 menit. Dari kejadian tersebut berimbas terhadap perjalanan KA-KA lain seperti: KA Argo Lawu Tambahan terlambat 10 menit dan KA Taksaka Tambahan terlambat 6 menit.
"Pasca kejadian situasi perjalanan KA aman lancar dan terkendali," pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah