JAKARTA, iNews.id - Freddy Budiman, bandar narkoba kelas kakap yang telah dieksekusi mati di Lembaga Permasyarakat Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah pada 29 Juli 2016 lalu. Sang anak mengisahkan sosok almarhum ayahnya yang jarang diketahui banyak orang.
Anak laki-laki itu bernama Fikri, dia menceritakan kisah almarhum ayahnya itu dalam tayangan video podcast bersama Gritte Agatha di Youtube Gritte yang tayang pada 17 Maret 2021 lalu.
Freddy Budiman divonis mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada 15 Juli 2013 karena terbukti mengimpor 1.412.476 butir pil ekstasi dari China pada Mei 2012 silam.
Dia juga mengatur pembuatan narkoba jenis baru di mana pabriknya kemudian diketahui terletak di sebuah ruko di Cengkareng, Jakarta Barat, pada April 2015. Freddy bahkan juga mengendalikan peredaran narkoba di berbagai lapas, merekrut anak buahnya yang juga narapidana seperti dirinya.
Sebagai anaknya, Fikri menceritakan sosok almarhum yang dilihatnya sebagai sosok ayah yang begitu baik. Awalnya Gritte sempat bertanya mengapa Fikri akhirnya ingin bercerita dalam podcast #GritteBukaPraktek.
Setelah itu diketahui salah satu tujuannya yakni untuk membenarkan beberapa hal yang perlu dibenarkan terutama latar belakang ayahnya yang diduga pencopet.
"Kenapa si akhirnya mau email aku? Apa yang membuat Fikri email kita," tanya Gritte, dikutip Okezone dari YouTube Gritte pada Selasa (4/1/22).
"Pertama tujuannya pengen banget memotivasi orang berdasarkan dengan cerita yang gua rasain, dan juga udah cukup lama gua terdiam, tidak speak up dan melihat situasinya, media masih memberitakan dan banyak juga netizen yang masih banyak memberitakan. Kasus bokap gua itu 2016 skrng 2021 berarti 5 tahun kurang lebih, gua tidak pernah speak up tentang ayah gua," jawab Fikri menjelaskan,
"Ada sesuatu gak yang menggangu lo?" tanya Gritte selanjutnya.
"Banyak, banyak juga berita-berita yang salah berita, berita yang gak seperti realitanya, dan itulah kenapa disini gua pengen speak up untuk membenarkan beberapa hal yang perlu dibenarkan, seperti itu," ungkap Fikri.
"Beritanya apa yang menurut Fikri salah?" lanjut Gritte.
"Contoh misalnya, awal mula ayah gua mulai terjaring kasus narkoba itu karena faktor ekonomi, faktor karena mungkin dulunya seorang copet, itu udah pasti salah banget, karena ayah gua terlahir dari keluarga yang berkecukupan, jadi tidak berawal dari seorang copet. Tapi yang harus dibenarkan bahwa ayah gua seperti itu karna faktor lingkungan," jelasnya.
Editor : Arbi Anugrah