JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Kementerian Agama (Kemenag), melalui sidang isbat telah menetapkan Idul Adha 1444 H jatuh pada Kamis 29 Juni 2023. Dengan demikian Idul Adha 10 Dzulhijjah jatuh pada Kamis 29 Juni 2023.
Pada bulan Dzulhijjah ini, salah satu amalan sunnah yang dianjurkan adalah mengerjakan puasa Dzulhijjah sebelum Idul Adha. Puasa Dzulhijjah ini dikerjakan pada 10 hari pertama, dimulai dari tanggal 1-7 untuk Puasa Dzulhijjah, lalu di tanggal 8 untuk Puasa Tarwiyah, dan Puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Sedangkan tanggal 10 hingga 13 Dzulhijjah dilarang berpuasa karena merupakan hari tasyrik. Lantas seperti apa bacaan niat Puasa Dzulhijjah tanggal 1.
Hanif Luthfi Lc dalam bukunya berjudul "Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan beberapa keutamaan 10 hari pertama Bulan Dzulhijjah di antaranya puasa Dzulhijjah. Puasa sendiri merupakan ibadah spesial. Bahkan, siapapun yang melaksanakannya diberi kesempatan untuk berdoa yang tak tertolak.
Disunnahkan dalam dalilnya, puasa Dzulhijjah disebutkan oleh sejumlah hadits seperti berikut. Dari Hunaidah ibn Khalid, dari istrinya, dari istri-istri Nabi صلى الله عليه وسلم , mereka berkata:
“Rasulullah SAW biasa berpuasa 9 hari di bulan Dzulhijjah, berpuasa di hari Asyura, berpuasa tiga hari di setiap bulannya, puasa senin pertama dan juga hari kamis di setiap bulannya”. (HR. Abu Dawud).
Dalam sidang isbat tersebut awal 1 Dzulhijjah jatuh pada Selasa 20 Juni 2023 dan Idul Adha 10 Dzulhijjah akan jatuh pada Kamis 29 Juni 2023.
Sebelum menjalankan ibadah puasa Dzulhijjah, sebaiknya mengetahui bacaan niat agar ibadah yang akan dijalankan nantinya lebih afdhal.
Niat Puasa Dzulhijjah Tanggal 1
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala.
Keutamaan Puasa di Bulan Dzulhijjah
1. Pahala Dilipatgandakan
Keutamaan Puasa di Bulan Dzulhijjah yang pertama yakni memiliki nilai lebih dibandingkan berpuasa sunah di bulan yang lain karena pahalanya dilipatgandakan.
Sebagaimana ungkapan imam As-Syarwani:
أَفْضَلُ الشُّهُوْرِ لِلصَّوْمِ بَعْدَ رَمَضَانَ الْأَشْهُرُ الْحُرُمُ وَأَفْضَلُهَا الْمُحَرَّمُ، ثُمَّ رَجَبَ ثُمَّ الْحِجَّةُ ثُمَّ الْقَعْدَةُ
“Bulan yang paling utama untuk berpuasa setelah bulan Ramadan adalah Al-Asyhur al-Ḥurum. Dan, yang paling utama dari keempatnya adalah bulan Muharam, Rajab, Dzulhijah, kemudian Dzulqa’dah.
2. Lebih Utama dari Jihad
Keutamaan puasa di Bulan Dzulhijjah selanjutnya dinilai lebih utama dari jihad. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari dari Sayyidina Abdullah ibn ‘Abbas, Rasulullah bersabda:
"مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ" -يَعْنِي عَشَرَ ذِي الْحِجَّةِ -قَالُوا: وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ؟ قَالَ: "وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، إِلَّا رَجُلًا خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ، ثُمَّ لَمْ يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ"
Tiada suatu hari pun yang amal saleh lebih disukai oleh Allah padanya selain dari hari-hari ini. Yakni sepuluh hari pertama dari Bulan Dzulhijjah. Mereka (para sahabat) bertanya, "Dan juga lebih utama daripada berjihad di jalan Allah?" Rasulullah Saw. menjawab: Dan juga lebih utama daripada berjihad di jalan Allah, terkecuali seseorang yang keluar dengan membawa hartanya untuk berjihad di jalan Allah, kemudian tidak pulang selain dari namanya saja.
Demikian ulasan bacaan keutamaan niat puasa Dzulhijjah tanggal 1 lengkap teks arab, latin, dan artinya.
Wallahu A'lam
Editor : Arbi Anugrah