get app
inews
Aa Read Next : Menikmati Tempe Mendoan untuk Takjil Buka Puasa Ramadhan, Ini Resep dan Cara Membuatnya

Pameran Smecone Visual Art Exhibitions, Ingatkan Kembali Sejarah Aliran Seni Lukis Mooi Indie

Senin, 14 Agustus 2023 | 20:09 WIB
header img
Pameran Smecone Visual Art Exhibitions, Ingatkan Kembali Sejarah Aliran Seni Lukis Mooi Indie. Foto: Dok Smecone Visual Art Exhibitions

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Untuk mengingatkan kembali aliran seni lukis Mooi Indie atau yang dalam bahasa Indonesia adalah Hindia Elok, Hindia Jelita, Hindia Molek yang berkembang di Hindia Belanda pada abad ke-19. Komunitas seni lukis Kabupaten Banyumas menggelar pameran Smecone Visual Art Exhibitions yang mengangkat sejarah seni rupa mooi indie yang pernah populer di Kabupaten Banyumas, tepatnya di Kecamatan Sokaraja.

Bertempat di SMK Negeri 1 Purwokerto, Senin-Rabu (14-16/8/2023), komunitas tersebut mencoba mengulang kembali sejarah Mooi Indie di Sokaraja, Banyumas yang konon dahulu terkenal dengan galeri lukisan terpanjang se Asia Tenggara. Meski cerita tersebut belum dapat terbukti secara konkret.

"Pasalnya pada zaman kita tidak memiliki arsip-arsip yang lengkap dan bukti fisiknya masih belum kuat, hanya mendengar cerita dari pelaku sejarah yang menjelaskan bahwasannya lukisan sokaraja memiliki unsur yang kuat dengan sejarah Mooi Indie di Indonesia," kata Pembina Kuratorial Mooi Indie Smecone Visual Art Exhibitions, Bogi Pranata dalam keterangannya, Senin (14/8/2023).

Menurut Bogi pada gelaran pameran Smecone Visual Art Exhibitions tahun ini pihaknya ingin merespon ulang sejarah seni rupa lokal culture dan ingin membangkitkan lagi kenangan sejarah seni rupa khususnya Lukisan Sokaraja.

"Kami ingin merespon tentang ingatan, sejarah, pengetahuan, dan berkarya dengan style atau gaya kami mengajak seluruh peserta didik agar dapat berkolaborasi mengusung tema Mooi Indie," ujarnya.

Menurut Bogi, hal ini menarik untuk diulas sebagai materi pelajaran seni rupa di sekolah-sekolah. Maka dari itu, kegiatan ini melibatkan para peserta didik agar tidak melupakan sejarah yang pernah mengangkat Kabupaten Banyumas dibidang seni rupa.

"Tentunya kami semua beserta anak-anak bisa mengenal lebih dalam sejarah seni rupa dengan kita meriset langsung pada pelaku seni rupa yang hingga kini masih ada di Sokaraja, untuk menggali informasi dan melihat langsung contoh karya-karya yang masih ada," ungkapnya.

Dengan mengambil tema Mooi Indie, setidaknya bisa melengkapai keanekaragaman variasi dalam objek karya lukis dengan gaya anak-anak selama masih ada korelasi dengan tema-tema keindahan alam. Termasuk fresh, yang dalam bahasa asing berarti segar, segar dalam pemilihan ide, segar pada objek-objek yang dituangkan dalam karya lukis. 

Sebab, sejatinya aliran seni lukis Mooi Indie yang dibuat oleh seniman Belanda dan Eropa pada abad ke-19 hanya melukis lukisan-lukisan yang menggambarkan keindahan alam Hindia Belanda dengan tujuan menggencarkan daya tarik pariwisata.

"Tidak melulu berkutat pada keindahan alam, judul ini kami usung harapaanya agar lebih dinamis, dan seniman bisa leluasa mengeksplorasi ide-ide yang baru tanpa meninggalkan tema aslinya," jelasnya.

Bogi juga mengungkapkan jika tahun ini sangat menarik dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di mana ada karya baru dengan menggunakan media digital, alih wahana dari yang manual yaitu karya video dengan teknik stopmotion. Karya ini sendiri dikerjakan oleh anak-anak pada bidang jurusan desain komunikasi visual yang memang konsentrasinya pada media digital. Selain itu, mencoba media baru agar lebih bervariatif pada jenis karya.

"Kami juga berkolaborasi dengan SMA Negeri 1 Sokaraja sebagai wujud kerja sama di bidang pembelajaran seni dan budaya demi terciptanya anak-anak yang kreatif dan mandiri dalam berkarya seni rupa," ujarnya.

Bogi berharap dengan adanya pameran kolaborasi pelajar ini bisa membangkitkan semangat baik dari guru seni budaya dan anak-anak untuk tetap semangat berkarya dan menciptakan ruang kolaborasi lain dan mengemasnya dengan baik.

Selain itu, pameran ini juga memiliki beberapa tujuan dalam mempresentasikan sebuah karya agar dipahami generasi muda, yakni 'Cara Pemahaman' perupa dengan ikhtiar, kreatif perupa muda dalam menerjemahkan tajuk pameran itu dalam bahasa visualnya melalui gaya artistik mereka masing-masing. Lalu 'Cara Perhubungan' yaitu sarana bagi perupa muda menyampaikan pemikiran, perasaan, dan tanggapanya mengenai tema 'MOOI INDIE' – FRESH. 

"Harapannya gelaran pameran tahun ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya," pungkasnya.

 

Editor : Aryo Arbi

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut