KEBUMEN, iNewsPurwokerto.id - Bupati Kebumen Arif Sugiyanto kembali bagi-bagi tiket pesawat gratis.
Kini, ada 17 calon guru penggerak (CGP) mendapat kesempatan tersebut. Mereka bakal diajak ikut kunjungan kerja bersama Bupati ke luar kota menggunakan pesawat.
Calon guru penggerak ini mendapat hadiah dari Bupati usai menampilkan tari tradisional di acara Lokarkarya 7, Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 8 yang berlangsung di Aula Gedung Setda Kebumen. Penampilan mereka dinilai yang terbaik.
"Ini sebagai bentuk apresiasi atas kiprah dan kinerja para guru yang terus dengan gigih mendidik generasi bangsa menjadi pribadi yang unggul. Dan tentu saja, para guru-guru di Kebumen telah melaksanakan tugasnya dengan baik," ujar Bupati di lokasi.
"Untuk para calon guru penggerak tadi, saya lihat cukup kreatif, dan inovatif. Mereka punya banyak talenta mendidik para siswa untuk berpikir dan bertindak kreatif. Banyak kreasi yang ditampilkan, dari kreasi membuat makanan, kerajinan tangan, sampai tarian. Semua jago-jago," tambah Bupati.
Para CGP ini, tutur Bupati, dituntunt untuk bisa terus menciptakan kreativitas baru dalam mendidik siswa siswinya. Untuk itu, Bupati mengapresiasi diadakan lokakarya ini. Ia berharap para guru bisa semakin sejahtera.
"Kemudian kualitas pendidikan kita bisa semakin maju. Terutama penguatan sarana dan prasarana," ucapnya.
Nurul Eko Pambudi Guru olahraga SDN Mrinen Kutowinangun, menyampaikan terima kasih atas penyambutan Bupati terhadap para CGP yang luar biasa. Ia mengaku senang kegiatan Lokarkarya ini bisa dihadiri Bupati. Bahkan ia turut mendapar hadiah tiket pesawat gratis dari orang nomor satu di Kebumen.
"Kita dari Calon Guru Penggerak angkatan 8 menyampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati, atas penyambutan yang luar biasa. Alhamdulillah ke 17 CGP dapat kesempatan ikut Pak Bupati naik pesawat gratis," terangnya.
Hal yang sama juga disampaikan Winarsih Guru SDN 2 Rowokele. Ia mengungkapkan dirinya bersama para CGP yang lain mendapat hadiah tiket pesawat gratis karena dinilai mampu tampil menjadi penari terbaik. Meski begitu, ia merasa masih perlu banyak belajar.
"Karena tadi para CGP memang dituntut untuk bisa melakukan kreatifitas baru. Kalau hanya selesai di lokakarya ini, sama saja bohong. Kapasitas kita tidak akan bertambah," ucapnya.
Sementara itu, Prima Yoga Koordinator Lokakarya ke 7 mengatakan kegiatan ini diikuti 135 calon guru penggerak, dan 26 Pengajar Praktik (PP). Termasuk menampilkan 26 stand pameran hasil karya dari para calon guru penggerak dari guru TK, SD, SMP sampai SMA/SMK. "Untuk masing-masing stand itu isinya lintas sekolah dan lintas jenjang dari TK sampai SMA," ujarnya.
"PP itu tugasnya mendampingi CGP untuk belajar," tambahnya.
Lokakarya tahun ini mengambil Tema "Merdeka Belajar dalam Kebhinekaan" Lantaran temanya kebhinekaan, maka pihaknya mengambil ada dan istiadat 26 suku se Indonesia. Ini adalah tahapan terakhir dari seleksi CGP. Ia berharap 136 calon guru penggerak ini dinyatakan lulus sebagai guru penggerak.
"Guru Penggerak ini sebenarnya adalah program dari Menteri Pendidikan. Jadi pemerintah ingin para guru penggerak ini menciptakan para pemimpin pembelajaran. Pemimpin pembelajaran inilah nanti yang akan menduduki sebagai kepala sekolah, pengawas sekolah. Bahkan bisa jadi pejabat struktural sebagai kabid atau kepala dinas," terangnya.
Editor : Arbi Anugrah