PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Membaca Alquran setelah Sholat Subuh ternyata dapat meningkatkan kecerdasan otak seseorang hingga 80% lebih.
Sebagai seorang Muslim, luangkanlah waktu untuk mengaji Alquran. Meskipun belum sepenuhnya memahami tata cara yang benar, namu dengan tekun membaca ayat-ayat suci Alquran, insya Allah akan membawa manfaat dan pahala dari Allah SWT. Namun lebih baik jika dapat memahami makna setiap ayat yang dibaca.
Mengaji tidak hanya memberikan pahala, beberapa ahli menyatakan bahwa aktivitas ini dapat meningkatkan kecerdasan otak hingga 80%. Hal ini terjadi karena adanya pergantian antara siang dan malam saat mengaji, melibatkan tiga aktivitas sekaligus: membaca, melihat, dan mendengar.
Menurut penjelasan Aidh Al-Qarni dalam karyanya "Durus al-Syaikh Aidh al-Qarni," Rasulullah Muhammad SAW menyatakan bahwa sholat Subuh adalah salah satu sholat yang disaksikan oleh para malaikat pada malam dan siang.
Nabi SAW bersabda: وتَجْتَمِعُ مَلائِكَةُ اللَّيْلِ ومَلائِكَةُ النَّهارِ في صَلاةِ الفَجْرِ "Dan para malaikat malam dan para Malaikat siang akan berkumpul dalam sholat subuh." (HR Bukhari dari jalur Abu Hurairah RA).
Nabi Muhammad SAW berharap agar umatnya memperpanjang bacaan Alquran saat sholat Subuh. Dengan begitu, bacaan Alquran tersebut dapat disaksikan oleh para Malaikat.
Firman Allah SWT:
اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوۡكِ الشَّمۡسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيۡلِ وَقُرۡاٰنَ الۡـفَجۡرِؕ اِنَّ قُرۡاٰنَ الۡـفَجۡرِ كَانَ مَشۡهُوۡدًا
Aqimis Salaata liduluu kish shamsi ilaa ghasaqil laili wa quraanal Fajri inna quraa nal Fajri kaana mashhuudaa
Artinya: Laksanakanlah shalat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula shalat) Subuh. Sungguh, shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (QS Al Isra:78).
Muhammad al-Muqoddam dalam kitabnya berjudul 'Limaadza Nusholli', memberikan catatan atas ayat tersebut, bahwa yang dimaksud 'Qur'an al-Fajri' dalam ayat di atas adalah ayat Alquran yang dibaca pada waktu sholat Subuh.
Firman Allah SWT:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الۡـقُرۡاٰنِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَّرَحۡمَةٌ لِّـلۡمُؤۡمِنِيۡنَۙ وَلَا يَزِيۡدُ الظّٰلِمِيۡنَ اِلَّا خَسَارًا
Wa nunazzilu minal quraani maa huwa shifaaa'unw wa rahmatul lilmu;miniina wa laa yaziiduz zaalimiina illaa khasaaraa
Artinya: Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zhalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian. (QS. Al Isra: 82)
Kemudian dalam Surat Ar-Radu, Allah SWT berfirman, "Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan (membaca) petunjuk Allah (Alquran). Ingatlah, hanya dengan (membaca) petunjuk Allah (Alquran) hati menjadi tenteram."
Allah SWR berfirman:
كِتٰبٌ اَنۡزَلۡنٰهُ اِلَيۡكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوۡۤا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الۡاَلۡبَابِ
Kitaabun anzalnaahu ilaika mubaarakul liyaddabbaruuo Aayaatihii wa liyatazakkara ulul albaab
Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran. (QS: Surah Shad Ayat 29)
Membaca Al-Quran adalah sebuah kebaikan sebagai firman Allah, bahkan tanpa memahami artinya. Namun, bagaimana jika bisa menghafal dan memahami isinya? Pahalanya tentu akan berlipat ganda.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta