NEW YORK, iNewsPurwokerto.id - Sejumlah perusahaan teknologi global melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan sepanjang bulan Januari 2024. Beberapa di antaranya adalah Meta, Microsoft, hingga Alphabet.
Menurut laporan CNBC International, setidaknya 23.670 karyawan terkena dampak PHK dari 85 perusahaan teknologi. Angka ini merupakan jumlah terbesar sejak Maret tahun lalu, ketika hampir 38.000 orang di perusahaan teknologi mengalami pemangkasan.
Selain itu, startup fintech Brex memutuskan sekitar 20 persen stafnya, sementara eBay melakukan pemangkasan 1.000 karyawan atau 9 persen dari total karyawan.
Pada awal bulan ini, Google mengonfirmasi pemangkasan ratusan karyawan di seluruh perusahaan, dan Amazon mengurangi jumlah pekerja di divisi Prime Video, MGM Studios, Twitch, dan Audible.
Perusahaan induk Facebook, Meta, juga mengumumkan pemangkasan karyawan di Instagram, yang akan berdampak pada 60 pekerja di divisi manajer program teknis.
Sementara itu, Unity mengumumkan rencananya untuk memangkas sekitar 25 persen staf, dan Discord, penyedia layanan perpesanan yang populer di kalangan gamer, melakukan pemecatan terhadap 17 persen karyawannya.
Peningkatan pemangkasan karyawan ini terjadi menjelang laporan keuangan kuartalan dari sejumlah perusahaan teknologi pada pekan ini, termasuk Alphabet, Amazon, Apple, Meta, dan Microsoft.
Investor memberikan apresiasi terhadap langkah-langkah penghematan biaya yang dilakukan perusahaan tahun lalu sebagai tanggapan terhadap kenaikan inflasi, naiknya suku bunga, kekhawatiran resesi, dan penurunan pasar yang signifikan pada tahun 2022. Bahkan, dengan prospek ekonomi yang membaik, kebijakan penghematan terus diterapkan.
Puncak PHK terjadi pada bulan Januari tahun lalu, di mana 277 perusahaan teknologi memangkas hampir 90.000 pekerja, sebagai respons terhadap berakhirnya periode pasar bullish yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade.
Sebagian besar penyesuaian dilakukan pada kuartal I 2023, dan jumlah pemotongan terus menurun setiap bulan hingga bulan September, sebelum kembali meningkat menjelang akhir tahun.
Sementara itu, kekhawatiran terkait kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) mencuat di berbagai sektor ekonomi karena meningkatnya kemampuan teknologi ini, yang berpotensi mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manusia.
Meskipun begitu, hal ini memiliki dampak lebih langsung terhadap angkatan kerja, di mana beberapa perusahaan teknologi mengurangi jumlah karyawan di beberapa divisi bisnis untuk fokus lebih besar pada pengembangan produk AI.
Editor : EldeJoyosemito