Logo Network
Network

PBNU: Tidak Etis Melakukan Agenda Politik saat Situasi Gawat Covid-19

Tim iNews
.
Selasa, 27 Juli 2021 | 08:18 WIB
PBNU: Tidak Etis Melakukan Agenda Politik saat Situasi Gawat Covid-19
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj

JAKARTA, iNews.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyesalkan provokasi dan upaya sekelompok orang yang memiliki agenda politik di saat negara sedang kesulitan menghadapi pandemi Covid-19.

Agenda pemerintah untuk penanganan pandemi harus didukung. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengatakan tidak etis melakukan agenda politik pada situasi saat ini.

“Sekarang saatnya bergandengan tangan, partai pendukung, oposisi, masyarakat manapun, harus bergandengan tangan. Jangan sampai malah ini dibikin kesempatan untuk tujuan target politik. Tidak etis, tidak berakhlak, tidak bermoral orang yang melakukan agenda politik di saat gawat seperti ini," ujar Said pada sesi dialog dalam pertemuan virtual Menko Polhukam Mahfud MD, Senin (26/7/2021).

Pertemuan silaturahmi ini diselenggarakan oleh Kemenko Polhukam untuk membahas kesepahaman dan kerjasama dengan ormas dalam penanganan pandemi Covid-19.

Said Aqil juga mengajak masayarakat untuk satu barisan menolong masyarakat yang terdampak Covid.

“Dalam islam dikatakan ada Hifdzun-Nafs, ada Hifdzun Maal. Yaitu bagaimana menyelamatkan jiwa dulu, baru ekonomi. Yang paling penting jiwa dulu. Nyawa dulu, Kesehatan dulu. Dengan sekuat tenaga” ujar Said.

Hadir dalam pertemuan online tersebut, Ketua Umum PBNU,  KH Said Aqil Siradj, Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini dan jajaran pengurus. 

Sementara dari Kemenko Polhukam, Menko Mahfud hadir beserta Sesmenko, para Deputi, para Staf Ahli dan para Staf Khusus.

 

Editor : Elde Joyosemito

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News

Bagikan Artikel Ini