Tempe dan Tahu Menghilang di Banyumas

PURWOKERTO, iNews.id – Ibu-ibu rumah tangga di Banyumas kebingungan. Sebab, pada Senin (20/2/2022) tempe dan tahu menghilang di pasaran.

Menurut Siti (45) salah seorang warga di Kelurahan Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur, tidak menemukan tahu dan tempe di Pasar Wage. “Padahal ini pasar terbesar di Kota Purwokerto. Sama sekali tidak ada tahu dan tempe. Kayaknya memang jadi mogok beneran,”ungkapnya.

Pedagang sayur kelilingan, Baim (36) juga mengatakan bahwa dirinya tidak mendapatkan tempe dan tahu. “Tidak ada yang jualan baik itu tempe atau tahu. Alasannya karena harga kedelai sangat mahal. Sehingga mereka tidak menjual tempe dan tahu,”katanya.

Akibatnya, kata Baim, dirinya banyak diprotes ibu-ibu karena tidak membawa tempe dan tahu. “Tadi banyak yang protes, karena saya tidak membawa tempe dan tahu keliling,”kata dia.

Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mengatakan, perajin tahu tempe diseluruh pulau Jawa akan mogok produksi mulai tanggal 21- 23 Februari 2022 mendatang.

Penjual sayur kelilingan tidak membawa tahu dan tempe.

Aksi mogok ini diambil sebagai jalan terakhir akibat naiknya harga kedelai impor yang tak kunjung turun sehingga memberatkan para perajin dalam menjualkan tahu tempe ke masyarakat.

"Para perajin tahu tempe bakal mogok mulai tanggal 21 hingga 23 Februari 2022. Awalnya yang mengajukan pernyataan ingin lakukan mogok hanya DKI Jakarta dan Jabodetabek makin kesini diikuti juga oleh daerah Bandung, Bogor, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah sama Jawa Timur sekarang sudah bikin pernyataan ikut. Sehingga bisa dibilang seluruh Jawa akan mogok produksi," ujar Aip.

Dalam aksi mogok ini, tegas Aip, bukan aksi demo yang rusuh sampai turun ke jalanan. Melainkan hanya berhenti produksi dan tidak berjualan sementara.

Editor : EldeJoyosemito