Kisah Menyentuh Majikan di Singapura Biayai Pengobatan Kanker Otak hingga Rp842 Juta PRT Indonesia

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Sebuah kisah mengharukan datang dari Singapura, di mana seorang majikan bernama Chen Daimei rela menanggung seluruh biaya pengobatan kanker otak pembantunya, seorang wanita Indonesia bernama Purwati atau Wati  hingga SD70.000 atau lebih dari Rp842 juta

Kisah kemurahan hati Chen ini viral di media sosial dan mengundang banyak pujian. Perkenalan Chen dan Wati sudah terjalin selama lebih dari 15 tahun. Saat Wati tiba-tiba jatuh sakit pada awal tahun ini, Chen langsung membawanya ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya tumor ganas di otak Wati.

Tanpa ragu, Chen dan suaminya memutuskan untuk menanggung seluruh biaya pengobatan Wati, meskipun jumlahnya mencapai puluhan juta rupiah. Bahkan, Chen juga mempekerjakan pembantu lain untuk merawat Wati dan membantu pekerjaan rumah tangga.

Hubungan antara Chen dan Wati sangat dekat, seperti keluarga sendiri. Chen bahkan pernah ikut menghadiri pernikahan Wati di Jawa Timur dan memberikan sejumlah uang sebagai hadiah. Bahkan keluarga Wati diperkenankan merawat Wati di rumahnya

Sementara dalam wawancara Wati menyebutkan bahwa Chen dekat dengannya dan bahkan sempat terbang bersamanya ke kampung halamannya di Jawa Timur untuk menghadiri pernikahannya pada tahun 2012. 

Dia mengatakan bahwa Chen memperlakukannya “hampir seperti anak perempuan”. Chen bahkan menjadi saksi upacara pernikahan pada tahun 2012, dan bahkan menyumbangkan sejumlah dana. 

Menurut laporan Shin Min Daily News, Chen mengatakan dia yakin Wati membutuhkan pendampingan dan dukungan dari keluarganya, dan itulah sebabnya dia menerbangkan suami dan saudara laki-laki Wati sebanyak dua kali, untuk mengunjunginya. Chen bahkan membiarkan keluarga Wati tinggal di rumahnya.

Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya nilai kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama. Tindakan Chen menjadi inspirasi bagi banyak orang dan membuktikan bahwa kebaikan masih ada di dunia.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta