KIEV,iNews.id - Mantan juara tinju kelas berat yang juga Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko angkat senjata menghadapi invasi Rusia. Bukan itu saja, para wanita pun tak tinggal diam, Mantan Miss Ukraina Anastasiia Lenna juga melakukan hal yang sama.
Para pemimpin politik Ukraina dan warga biasa sama-sama mengangkat senjata untuk mempertahankan tanah air mereka dari invasi Rusia minggu ini.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Kamis mengatakan - hanya beberapa jam setelah pasukan Rusia melintasi perbatasan ke Ukraina - bahwa pemerintah akan membagikan senjata kepada siapa pun yang mau mengangkat senjata. Pria berusia antara 18 dan 60 tahun telah dilarang meninggalkan Ukraina karena darurat militer diumumkan di negara itu.
Mantan Miss Ukraina Anastasiia Lenna. (Foto: IG)
Menurut BBC, pada hari Jumat, para pejabat Ukraina telah membagikan 18.000 senjata. Kira Rudik, seorang anggota parlemen Ukraina, memposting beberapa foto dirinya dengan senjata. "(Wanita) akan melindungi tanah kita dengan cara yang sama seperti (pria) kita," katanya.
"Saya berencana menanam tulip dan daffodil di halaman belakang rumah saya hari ini," cuit Rudik di akun Twitternya pada Sabtu. "Sebaliknya, saya belajar menembakkan senjata dan bersiap-siap untuk serangan malam berikutnya di (Kiev)...Kami tidak akan ke mana-mana. Ini (kota) kami, (negeri) kami, tanah kami. Kami akan berjuang untuk itu," sambungnya.
"Jadi minggu depan saya bisa menanam bunga saya. Di sini," ia menambahkan seperti dilansir dari Fox News, Minggu (27/2/2022).
Mantan juara tinju kelas berat yang juga Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko , mengatakan bahwa dia akan bertahan dan bertarung. Saudaranya dan sesama juara tinju kelas berat, Wladimir Klitschko , terdaftar di tentara cadangan Ukraina saat negara bersiap untuk invasi Rusia.
"Kami tidak akan kemana-mana. Ini (kota) kami, (negara) kami, tanah kami. Kami akan memperjuangkannya," serunya.
"Kami akan membela diri dengan sekuat tenaga dan berjuang untuk kebebasan dan demokrasi," tulis Wladimir Klitschko dalam postingan di blog LinkedIn pada hari Kamis.
"Kamu juga bisa bertindak. Jangan biarkan ketakutan menangkap kita;mari kita jangan membeku," imbuhnya.
Kementerian Pertahanan Ukraina bahkan mendesak warga untuk membuat senjata buatan sendiri seperti bom molotov saat pasukan Rusia mendekati Kiev.
"Buat bom molotov, netralkan penjajah!" Kementerian Pertahanan Ukraina mentweet pada hari Jumat.
Sedangkan mantan Miss Ukraina Anastasiia Lenna memposting foto dirinya bersenjata kepada 65.000 pengikutnya di Instagram minggu ini. Rusia mengklaim hanya menyerang sasaran militer - tetapi warga sipil telah terbunuh dan sebuah gedung apartemen di Kiev karena terkena rudal, menurut Menteri Luar Negeri Ukraina Dymetro Kuleba. Otoritas kesehatan mengatakan pada hari Sabtu bahwa 198 orang, termasuk tiga anak-anak, telah tewas dalam pertempuran itu. Selain itu, setidaknya 1.115 orang - termasuk 33 anak-anak - terluka. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dilaporkan menolak tawaran dari Amerika Serikat (AS) untuk mengevakuasinya di Kiev, dengan mengatakan dia tidak akan meninggalkan negaranya. “Pertarungan ada di sini. Saya butuh amunisi, bukan tumpangan,” kata Zelensky kepada pejabat AS. Baca juga: Pertempuran Jalanan Pecah di Kiev, Presiden Ukraina Menolak Dievakuasi AS tampaknya memenuhi permintaan Zelensky, ketika Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengumumkan pada hari Sabtu bantuan militer senilai USD350 juta untuk Ukraina. Itu membawa total lebih dari USD1 miliar yang telah dikirim AS ke Ukraina selama setahun terakhir.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Minggu, 27 Februari 2022 - 08:20 WIB oleh Berlianto dengan judul "Warga Ukraina Menantang dan Angkat Senjata Melawan Rusia | Halaman 3". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://international.sindonews.com/read/698103/41/warga-ukraina-menantang-dan-angkat-senjata-melawan-rusia-1645923774/20
Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
- Android: https://sin.do/u/android
- iOS: https://sin.do/u/ios
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta