PURWOREJO, iNewsPurwokerto.id - Festival Budaya Desa Kemiri, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo yang merupakan event dua tahunan resmi dibuka, Selasa (13/08) kemarin. Pada hari pertama, festival ini diisi dengan Kirab Budaya yang diikuti oleh seluruh warga desa yang dikelompokkan masing-masing Rukun Tetangga atau RT.
Menyusuri Jalan Raya Purworejo - Wonosobo atau tepatnya di Kawasan Proyek Nasional atau PSN Waduk Bener, kirab budaya ini benar-benar memeriahkan suasana di kawasan itu. Bahkan ribuan warga tumpah ruah memadati ruas-ruas jalanan untuk menyaksikan hiburan tersebut.
Kirab Budaya ini diisi dengan keanekaragaman budaya, kesenian yang menggambarkan simbol daerah se Indonesia. Dalam kirab tersebut terdapat replika Tugu Yogyakarta dengan atraksi kesenian budaya Yogyakarta, sehingga berhasil memukau penonton. Tak ketinggalan kesenian Reog Ponorogo dengan penampil seni mampu memberi warna tersendiri.
Adapula penampilan Para Pendekar Carok Madura dengan setelan seragam khas Madura kaos doreng motif merah dan putih lengkap dengan senjata replika celurit tampil apik dalam Festival Budaya tersebut.
Terdapat pula penampil budaya Bali yang tak kalah mempesona dengan alunan khas kesenian Bali, yang membalut kebahagiaan para penarinya membuat para penonton serasa berada di Pulau Bali. Festival Budaya ini semakin menambah rasa cinta Tanah Air Indonesia yang tergambarkan dalam mengisi Kemerdekaan RI ke 79.
Tak kalah hebohnya emak-emak berkarakter genit nan lucu tampil total dan menghibur. Kemudian remaja-remaja yang tampil enerjik dengan atraksi serta tarian-tarian penuh semangat. Tak kalah luwes penampilan sejumlah gadis desa yang molek serta tak henti menebar senyum manis seolah mengirimkan pesan damai dan bersahabat.
Itulah suasana Festival Budaya Desa Kemiri, Kecamatan Gebang yang mampu mengangkat animo peserta dan masyarakat umum untuk selalu mencintai seni budaya Indonesia.
Kegiatan ini sendiri berlangsung sejak tanggal 13 hingga 17 Agustus 2024 mendatang. Kirab Budaya merupakan kegiatan pembuka dan akan diakhiri dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk serta atraksi Kesenian Dolalak siang dan malam hari.
"Tema festival budaya mengangkat pariwisata sekaligus promosi tempat wisata desa kami dengan cara menampilkan pawai budaya daerah-daerah di Indonesia khususnya Jawa. Ada budaya daerah Jateng, Jatim, Jabar, Yogyakarta dan Bali yang sengaja ditampilkan dalam festival budaya ini," kata Ketua Panitia Festival Budaya Desa Kemiri Yazid Mubasir dalam keterangannya, Rabu (14/8/2024).
Usai kirab budaya, perwakilan enam RT membawa tumpeng nasi yang diarak satu-satu persatu dengan iringan tari sesuai dengan tema yang diusung. Gemulai penari mewarnai detik-detik penyerahan tumpeng kepada Tim Juri untuk diletakkan meja dan dinilai.
Camat Gebang Siswantoro Dwi Nugroho, memotong tumpeng secara bergantian dan diserahkan kepada tiap-tiap Ketua RT. Setelahnya, baru dipersilahkan seluruh warga untuk bersama-sama ikut makan bersama atau Kumpul Bujono menikmati makan siang sambil beristirahat.
Menurut Kades Kemiri, Kecamatan Gebang, Gunawan, menjelaskan jika Festival Budaya Merti Desa Kemiri adalah agenda desa setiap dua tahun sekali. Agenda ini biasa disebut warga sebagai Kegiatan Saparan, yang berlangsung tepat pada bulan Agustus di mana Bangsa Indonesia merayakan HUT Kemerdekan RI ke 79.
"Kami memiliki dua destinasi Wisata Alam Gong Silegi dan Agrowisata Petik Kelengkeng. Silahkan datang ke wisata desa kami, akan ada sensasi tersendiri jika berkunjung ke wisata Desa Kemiri," ujar Gunawan.
Desa Kemiri merupakan sebuah desa di Kawasan Kecamatan Gebang yang memiliki kondisi geografis pegunungan. Karena letaknya berbatasan langsung dengan Kecamatan Bener dan juga masuk dalam Kawasan PSN Waduk atau Bendungan Bener. Dari desa ini kita bisa menyaksikan langsung Bendungan Terbesar di Asia Tenggara itu. Sebab Desa ini kondisi daratannya lebih tinggi dibanding lokasi PSN Bendung Bener.
Editor : Arbi Anugrah