CILACAP, iNewsPurwokerto.id-Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Isnanto Nugroho S menekankan pentingnya penerapan safety (keselamatan kerja) demi mendukung keandalan operasional kilang. Hal ini diutarakannya dalam rangkaian acara Management Walkthrough (MWT) di Kilang Cilacap akhir pekan lalu.
Isnanto menyampaikan bahwa dinamika pasar komersial terus berkembang dan harus direspons dengan baik oleh setiap Perwira Pertamina. "Oleh karena itu, kami mengharapkan seluruh Perwira Pertamina benar-benar fokus pada aspek keselamatan dan keandalan operasional kilang," tegasnya.
Ia juga mengapresiasi kinerja serta berbagai inisiatif positif yang ditunjukkan oleh seluruh pekerja di Kilang Cilacap. “Kami menyampaikan penghargaan atas kinerja teman-teman di RU IV Cilacap. Tantangan yang dihadapi tidak semakin ringan, tetapi dengan semangat kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tangkas, kita bisa melewati semua itu dengan baik,” tambah Isnanto.
Sementara itu, General Manager (GM) KPI RU IV Cilacap, Edy Januari Utama, menyambut antusias kedatangan jajaran direksi pusat ke Kilang Cilacap. “Kehadiran direksi dan jajaran VP (Vice President) menjadi semangat dan motivasi penting bagi kami di unit-unit untuk selalu memberikan kinerja terbaik,” ungkapnya.
Edy menjelaskan bahwa Kilang Cilacap, sebagai kilang terbesar dan paling strategis di Indonesia, hingga saat ini beroperasi dengan aman, lancar, dan patuh pada regulasi. “Tugas kami adalah menopang 34 persen kebutuhan BBM nasional dan 60 persen kebutuhan di Pulau Jawa, dengan produksi tertinggi adalah BBM jenis Avtur,” ujar Edy.
Edy juga menyebutkan bahwa Green Refinery Cilacap, yang menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir, merupakan kebanggaan tersendiri. "Kami bangga Green Refinery Cilacap hadir dengan produk ramah lingkungan, yakni Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), atau bahan bakar dengan komponen nabati. Unit ini juga menghasilkan bionafta atau bioavtur/Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan baku minyak inti kelapa sawit," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Kilang Cilacap telah menjadi contoh kilang terintegrasi yang sejalan dengan transisi energi. Green Refinery ditargetkan mampu meningkatkan kapasitas produksi dari 3.000 barrel menjadi 6.000 barrel produk HVO, SAF, dan Bionafta dari Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah.
Dalam MWT kali ini, Isnanto Nugroho S. didampingi oleh VP Policy & Risk Management, Donatus Hermawan AP; Pjs. VP Project Delivery & Excellence, Setyo Pitoyo, serta manajemen KPI Pusat.
Setelah memulai kegiatan dengan upacara HUT ke-79 RI di lapangan Head Office RU IV, rombongan melanjutkan kunjungan ke beberapa unit operasi di area kilang. Kunjungan ini diakhiri dengan peninjauan di Kampung Berkualitas (KB) 'Gadis' Tegalreja, binaan TJSL Kilang Cilacap, yang unggul dengan produk KYE Ecoprint.
Editor : EldeJoyosemito