Dalam kesempatan tersebut, dilakukan pula pemencetan tombol untuk menghidupkan aerator tambak dan penebaran benih ikan di area Kampoeng Kepiting yang berbasis Silvofishery. “Kami mengapresiasi dukungan dari manajemen KPI Pusat dan Cilacap. Ini membuktikan bahwa sinergi dan kolaborasi dapat terus mengembangkan program Mamaku secara berkelanjutan,” kata Rato, Ketua Program Mamaku.
Program Mamaku ini didasari oleh banyaknya mantan Anak Buah Kapal (ABK) dan eks pekerja migran di wilayah tersebut, serta tantangan berupa banjir rob dan kerusakan lahan tambak. Lokasi ini merupakan replikasi dari program Desa Energi Berdikari yang sebelumnya telah dijalankan, seperti program E Mas Bayu dan E Mbak Mina di Dusun Bondan Kampung Laut.
Beberapa inisiatif yang telah dilakukan antara lain penanaman mangrove, pengembangan tambak silvofishery, dan pembibitan mangrove. Selain itu, dibangun juga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 6.400 WP untuk penerangan di Kampoeng Kepiting, instalasi aerator biofilter, dan Rumah Susun Kepiting Berbasis Energi.
Kilang Cilacap juga melaksanakan Capacity Building dengan memberikan berbagai pelatihan olahan tambak, serta inisiatif pembuatan Learning Center sebagai bentuk kerjasama lintas pemangku kepentingan di area pengembangan.
Berbagai dampak positif dari inisiatif ini antara lain penanaman 25 ribu bibit mangrove di lahan seluas 2,5 hektar. Di bidang sosial, antara lain penghargaan Kampung Iklim Madya 2021, peningkatan kapasitas 20 anggota Pokdakan dan 10 anggota Buntikku, serta edukasi cinta lingkungan kepada 105 siswa SD dan SMP. Di bidang ekonomi, omset dari budidaya ikan dan kepiting mencapai Rp 180 juta per tahun, omset kelompok Buntikku olahan tambak Rp 240 juta per tahun, omset pedagang Pasar Amarta Rp 1,4 miliar per tahun, omset pengembangan Kampoeng Kepiting Rp 60 juta per tahun, dan penghematan biaya listrik sebesar Rp 18 juta per tahun.
Inisiatif-inisiatif ini merupakan implementasi nyata dari komitmen Kilang Cilacap terhadap prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dan beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s), antara lain dalam hal pengentasan kemiskinan, kesetaraan gender, akses terhadap air bersih dan sanitasi layak, energi bersih dan terjangkau, serta pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
Editor : EldeJoyosemito