get app
inews
Aa Read Next : Artis yang Dekat dengan Jokowi Akhirnya Buka Suara Soal RUU Pilkada, Begini Katanya

Andovi Da Lopez Nimbrung Ikut Demo Tolak RUU Pilkada, Malah Dituduh Jadi Provokator

Kamis, 22 Agustus 2024 | 16:54 WIB
header img
Youtuber Andovi Da Lopez mengikuti aksi demo menolak RUU Pilkada bersama ratusan mahasiswa dan masyarakat di depan gedung DPR/ MPR Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Foto: Ravie

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Youtuber Andovi Da Lopez mengikuti aksi demo menolak RUU Pilkada bersama ratusan mahasiswa dan masyarakat di depan gedung DPR/ MPR Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024).

Berdasarkan pantauan, Andovi bersama penulis novel, JS Khairen, menyuarakan sederet aspirasi terkait penolakan RUU (Rancangan Undang Undang) Pilkada 2024. 

Namun, kedatangan Andovi disinyalir menuai tuduhan serius dari orang tak dikenal. Dia disebut sebagai salah satu provokator ditengah kerumunan massa.

"Gue dapet WA yang mengaku dari Bareskrim, katanya 'mohon segera datang ke kantor bareskrim Jakarta Pusat anda diduga sebagai penyebar aksi kekerasan dan unjuk rasa.' begitu pesannya," kata Andovi Da Lopez kepada wartawan di lokasi.

Andovi pun bingung dengan pesan misterius tersebut. Apalagi, banyak rekan artis yang mendapatkan pesan serupa diantanya yakni Jovial Da Lopez hingga Pandji Pragiwaksono
 

"Ya bingung ini pesan maksudnya apa? Toh gue sama teman-teman disini berusaha mencegah agar tidak rusuh," ucapnya.

Andovi mengakui selama berada di depan gedung DPR RI, ia berusaha mendamaikan suasana. Sebab, sempat ada aksi pelemparan batu dan ornamen lain, kepada pengunjuk rasa yang berada tepat di depan gerbang. 

"Dari tadi gue mencoba mendamaikan situasi. Kita berusaha untuk menyuarakan aspirasi tanpa melempar batu dan botol," jelasnya.

"Gue bilang dan teriak jangan dilempar, mereka makin emosi. Akhirnya gue samperin dan kenalan, 'halo nama gue Andovi' gitu," tambahnya.

Sementara itu, JS Khairen membenarkan pernyataan sahabatnya. Ia heran ada sekelompok orang yang justru menganggap mereka marah-marah. "Padahal kita mah santai," tegas JS Khairen. 

Khairen lalu menyampaikan pesan menohok pada sekelompok orang tersebut. Dia menyarankan harus bisa menjadi manusia yang saling menghargai satu sama lain. "Benci boleh bodoh jangan," ujar JS Khairen.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut