TEL AVIV, iNewsPurwokerto.id - Noa Argamani, wanita Israel yang dibebaskan dari penyanderaan Hamas di Gaza pada bulan Juni, menegaskan bahwa luka-lukanya disebabkan oleh serangan udara Israel, bukan oleh serangan Hamas.
Saat berbicara dengan para diplomat dari negara-negara G7 di Tokyo pada hari Rabu, Argamani menjelaskan penderitaan berat yang dia alami setelah ditawan oleh kelompok bersenjata Palestina selama serangan 7 Oktober.
Namun, dua hari kemudian, dia mengeluarkan pernyataan di Instagram, menjelaskan bahwa beberapa pernyataannya telah dikutip secara salah dan diambil di luar konteks.
Berbeda dengan beberapa laporan media Israel, Argamani mengklarifikasi bahwa dia tidak dipukuli atau rambutnya dicukur oleh para pejuang Palestina.
"Saya tidak bisa mengabaikan apa yang terjadi di sini selama 24 jam terakhir, yang telah mengambil kata-kata saya di luar konteks," tulisnya, merujuk pada liputan media Israel mengenai pidatonya di Tokyo.
"(Anggota Hamas) tidak memukul saya saat saya ditawan, mereka juga tidak memotong rambut saya; saya terluka akibat runtuhnya tembok yang disebabkan oleh serangan udara (Israel)," jelasnya.
"Sebagai korban 7 Oktober, saya menolak untuk menjadi korban lagi oleh media," tegasnya.
Editor : Sazili Mustofa