PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id - Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) memeriahkan kegiatan melukis bersama untuk mendukung gerakan anti-korupsi yang digelar di luar bioskop Misbar, Komplek Taman Kota Usman Janatin, Purbalingga.
Acara ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan screening sinemAKSI Anti-Corruption Film Festival (ACFFest) 2024 bertajuk "Purbalingga Lawan Korupsi", yang melibatkan seniman lokal, mahasiswa, hingga masyarakat umum.
Selain melukis, ditampilkan pula pemutaran film bertema anti-korupsi, dan diskusi publik yang menghadirkan sejumlah narasumber ternama. Diskusi ini juga menghadirkan Rektor UMP, Assoc. Prof. Jebul Suroso, Kasatgas IV Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK RI, Medio Venda, Ketua PCNU Kabupaten Purbalingga, Ulil Archam, serta Founder CLC Purbalingga, Bowo Leksono.
Kaprodi DKV UMP, Ambar Pujiyatno mengapresiasi partisipasi aktif mahasiswa DKV UMP dalam kegiatan ini, Ambar menyatakan jika seni memiliki kekuatan besar dalam menyuarakan isu-isu sosial seperti korupsi.
“Mahasiswa kami terlibat aktif dalam acara ini untuk menyampaikan pesan melalui karya visual. Ini sejalan dengan prinsip Desain Komunikasi Visual, yaitu menyampaikan pesan-pesan penting secara efektif dan estetis. Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam gerakan sosial dengan cara yang kreatif,” katanya, saat ditemui di Purwokerto, Selasa (1/10/2024).
Ia mengatakan jika kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang edukasi dan kesadaran publik, akan tetapi menunjukkan bagaimana seni dan kreativitas bisa menjadi medium untuk menyebarkan pesan penting, salah satunya adalah gerakan anti-korupsi.
“Mahasiswa DKV UMP, melalui karya-karya mereka, diharapkan mampu menginspirasi generasi muda lainnya untuk berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih berintegritas,” jelasnya.
Sementara menurut Rektor UMP, Assoc. Prof. Jebul Suroso, mengatakan soal pentingnya membangun budaya anti-korupsi ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk di kalangan akademisi.
“UMP telah memasukkan mata kuliah anti-korupsi dalam kurikulum sebagai wujud komitmen untuk mencetak generasi muda yang berintegritas. Edukasi harus terus dilakukan dengan metode kreatif, seperti melalui seni dan film, agar pesan anti-korupsi dapat diterima secara luas,” pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah