CILACAP, iNewsPurwokerto.id-Sebanyak 28 balita dari dua desa di Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, menunjukkan perkembangan yang baik setelah menerima Pemberian Makanan Tambahan (PMT) selama 21 hari. Secara keseluruhan, para balita mengalami perubahan sesuai harapan.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Sidareja, dr. Catur Aan Jantoro, setelah melakukan monitoring terakhir kepada balita yang mendapatkan PMT. Monitoring tersebut dilakukan di Desa Tinggarjaya dan Desa Sidamulya, pada Selasa (8/10).
“Kami memberikan PMT kepada 28 balita selama 21 hari dengan membagikan dua butir telur dan dua kotak susu setiap hari, masing-masing balita menerima dua kali pemberian per hari,” jelas dr. Catur.
Kegiatan intervensi balita melalui blok survei SSGI (Survei Status Gizi Indonesia) mencakup pengukuran tinggi badan (TB) dan berat badan (BB) pada minggu ketiga setelah pemberian PMT.
Di Desa Tinggarjaya, hasil survei menunjukkan bahwa 11 balita (78,6%) mengalami kenaikan berat badan, sedangkan 3 balita (21,4%) tidak mengalami kenaikan. Dari segi tinggi badan, 10 balita (71,4%) mengalami peningkatan, sementara 4 balita (28,6%) tidak.
Di Desa Sidamulya, sebanyak 9 balita (64,3%) mengalami kenaikan berat badan, sementara 5 balita (35,7%) tidak. Dari segi tinggi badan, 10 balita (71,4%) mengalami kenaikan, sedangkan 4 balita (28,6%) tidak.
Menurut dr. Catur, balita yang tidak mengalami kenaikan berat badan umumnya disebabkan oleh kondisi kesehatan yang terganggu, seperti batuk, pilek, dan demam, yang menyebabkan penurunan nafsu makan.
Monitoring PMT melibatkan berbagai pihak, antara lain Puskesmas Sidareja, PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana), Disnakerin Cilacap, Kecamatan Sidareja, ahli gizi, bidan desa, serta kader Posyandu.
Pemberian Makanan Tambahan berupa telur dan susu merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Jateng.
Editor : EldeJoyosemito